Halaman

Jumat, 27 September 2013

Preserving Indonesia Traditional Games

First of all the traditional game is one of the intangible heritage and the medium communication to express culture from the ancestor generation to the recent generation. Besides,I think traditional games are still indispensible in children's learning process, even much more essential than modern games, especially in modern society. One primary merit of traditional games is that they foster children's communication skills. Unlike most modern games which focus on the interactions between children and machines, traditional games provide a relaxing and enjoyable atmosphere where children can chat, laugh and cooperate face to face. As a result, communicating with a variety of people will not be an issue for these children any more.




So far I am analizing the problem and observing the children social interaction now is going to be decrease in the way the communicate and interact each other. They prefer to choose playing with technology which is no human interaction involeve directly as good as tradional game. Whereas, children who grew up in 70’s-90’s era still chummy with the traditional games and toys. Which are many of advantage and wisdom inside of the traditional games such as sosialization, empathy , and creativity. But not for children who grew up after that era who they are more chummy with console game, virtual game and playstation.





Based on that case, I worry and concern to the traditional game that could be extinct in our next generation people. To prevent their extinction to collect then to socialize and to revive them to this new age children.

Goals
·         To preserve the Indonesia Traditional Game to be exist as one of Indonesia cultural heritage
·         To revive the traditional games in recent children’s life, to make them understand that it is deserve to be a hobby and an advantage playing ( benefit for physical, psycological, and educational)
·         To generate respect for cultural heritage in children’s soul undirectly through the traditional games
·         To introduce how fun is Indonesian Traditional Games to the world as the  alternative for playing video games
·         To remind people that playing on the ground with friends is more fun and memorable instead playing games online in front of monitor.
·         To help education institute to make children (student) understand the lessons easier when gathering learning and playing
Activities
·         Collecting the toys and games in a whole region of Indonesia
·         Fasilitating for fans and volunteers in their effort to spread and socializing the game to public and school

So guys, Let’s safe Indonesia traditional games!




Zakat, Investasi Dunia-Akhirat dan Manfaat Bagi Masyarakat

“Demi masa. Sesungguhnya manusia berada dalam kerugian. Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan serta saling menasihati untuk kebenaran dan saling menasihati untuk kesabaran.” (QS. Al-Ashr :1-3).


Manusia hidup adalah untuk suatu tujuan, yaitu menyembah kepada Tuhan melalui berbagai cara. Namun ketika dalam menjalani peran sebagai manusia , terkadang kita lupa akan tujuan penciptaan kita yang sebenarnya dan terhanyut dalam tujuan yang semu. Tujuan semu dapat diartikan sebagai tujuan yang hanya bersifat sementara, spontan dan  tanpa visi. Atau dapat diartikan menggunakan sumber daya yang dimiliki baik waktu, harta, dan ilmu hanya untuk kesia-siaan sehingga membawa kerugian semata. Untuk itu, dalam kesadaran beragama manusia dituntut berkewajiban menyisihkan harta 2,5 persen untuk diberikan kepada orang lain yang membutuhkan. Lalu apakah keuntungan melakukan zakat? Padahal dengan mengeluarkannya jelas-jelas harta kita berkurang?

Zakat sebagai Investasi di Dunia dan Akhirat
Agama islam terdiri dari 5 rukun yang wajib dijalankan yaitu syahadat, shalat, puasa, zakat, dan haji. Mengutip pendapat ulama, bila islam ibarat sebuah rumah, rukun pertama yaitu syahadat mewakili sebuah fondasi agama, shalat adalah tiang agama, puasa adalah dinding agama, zakat representasi ventilasi dan sanitasi, sedangkan ibadah haji adalah atapnya. Memahami urgensi zakat sebagai ventilasi dan sanitasi, bisa bayangkan bila keadaan rumah kita tidak memilikinya. Rumah tanpa pintu dan jendela untuk sirkulasi udara. Rumah tanpa selokan atau saluran air untuk membuang air kotor, bisa bayangkan bagaimana akibatnya bagi sang penghuni? pengap, bau tidak sedap, kuman, dan menimbulkan berkembangnya penyakit yang buruk bagi kesehatan.



Hal yang sama pula bila kita lalai melaksanakan kewajiban zakat. Tidak jarang dalam hidup, sudah sekeras apapun kita bekerja untuk mencari uang, sebanyak apapun yang kita hasilkan, sebanyak itu pula yang kita habiskan. Selalu ada masalah yang menghinggapi baik itu masalah kesehatan, kecelakaan atau kerugian karena ditipu orang dan sebaginya. Sehingga membuat hati tak tenang, pengap, sesak, stres dan tekanan psikologis yang lain. Disaat inilah manusia perlu menyadari bahwa harta yang dicari bukan hak nya sendiri, melainkan ada hak orang lain untuk disampaikan. Artinya hak mereka adalah kewajiban kita, dan menunaikan kewajiban dapat mengurangi beban kita baik secara materiil maupun psikis.
Seperti halnya investasi yang dapat kita petik untuk masa depan, zakat juga bisa bersifat investasi yang menguntungkan. Karena didunia terdapat hukum alam siapa yang menanam pasti menuai. Menanam kebaikan menuai kebaikan, siapa yang menolong akan ditolong dan siapa yang memberi orang lain niscaya balasan Allah jauh lebih baik.
Manfaat zakat bagi diri sendiri

“Setiap harta yang sudah dikeluaran zakatnya akan menjadi suci, bersih, baik, berkah, tumbuh dan berkembang.” (QS. at-Taubah : 103, dan ar-Ruum : 39)

1.       Membersihkan dan menumbuh-kembangkan harta serta menjaga harta dari noda-noda dosa dengan keberkahan mentaati dan mengagungkan perintah Allah  SWT
2.       Menyucikan jiwa dari noda bakhil, kikir dan kerakusan serta ketamakan.
3.      Menjauhkan diri dari bencana dan musibah
4.      Nikmat dan rezeki yang diberikan semakin bertambah baik kesehatan, ilmu, maupun harta

Manfaat Zakat bagi masyarakat
1.        Zakat mendidik manusia untuk memberikan jiwanya dari sifat kikir, tamak, sombong dan angkuh karena kekayaannya.
2.       Zakat merupakan salah satu wahana untuk meratakan tingkat pendapatan masyarakat terutama oleh kaum yang lemah yang sangat dirasakan manfaatnya.
3.       Zakat juga menghilangkan monopoli dan penumpukan harta pada sebagian masyarakat, yang mengakibatkan kesenjangan social dan kecemburuan social.
4.       Dengan mengeluarkan zakat maka harta itu akan menjadi tumbuh, berkembang dan barkah.
5.        Zakat juga akan menumbuhkan rasa kasih sayang dan peduli terhadap sesama muslim, memberikan rasa optimism bagi fikir miskin dan mendorong adanya sistem ekonomi yang berdasarkan kerja sama dan tolong menolong. 

Ternyata zakat memiliki berbagai manfaat dan keutamaan baik bagi diri sendiri maupun masyarakat. Maka tunggu apa lagi? Mari ber-zakat!