Halaman

Kamis, 18 Juni 2015

My Press Conference Experience

One week ago on june 10 2015, there was a phone call from a marketing of Bank who wanna told me about the requirement document  which I must completed. I didn’t picked up it becoz when she called me I was busy with my friends from media, or we can say…. I was still in press conference. I intent to send the marketing sms such like this “Miss Tiara, I am sorry I could not pick up your phone call because I was busy with the press conference in the same time you called me. I will call you back later. Okay?  So, sorry..” (In bahasa Indonesia). But, in the time I would sent it to her, I read the sentence one more time. Does it seem weird to be read? Who am I? why it seems I am an important person until needs open a press conference who will speech an important things too? Then I cancel it, hehe..

The question is (once again) am I an important person.? And did the things I tell to the media journalist is important things too? So, the answer is maybe “Yes” may be “No”. Why? Let me explain… When the answer is “Yes” just because my institution needs too announce the news for journalist. But “no” because the one who speak wasn’t me. It was Mr. Kompol Iskandar Muda (Kasi Pemberantasan). I was being there for only accompany him to speak in front of press.I must do so as a public relation for  the BNNK Kuningan Office.


So, after  I tell the truth it doesn’t sound interesting isn’t? hee. In fact, the press conference was not for announcing about my self such a selebrities do. My conference was representing for my institution only. Anyway, I suppose that as good beginning for my faith, because I believe next time I will make press conference speaking and representing for my own self. Just a matter of time. This is my really short story about my Press Conference,wishing one day I can tell u about another press conference and more fascinating than this.

me n frens with journalist
see the news : http://infopublik.id/read/118530/bnn-kuningan-tangkap-bandar-narkoba.html


Selasa, 16 Juni 2015

Siapa Saja yang Berhak Menerima Zakat, sedekah, dan Infak Kita?


Ramadhan tinggal menghitung jam, dan saya mengemas ulang artikel ini special saya persembahkan untuk muslim dan muslimah yang ingin berbuat kebaikan dan menyempurnakan ivadah saat bulan ramadhan. Meskipun kebanyakan kita sudah tahu karena materi ini pernah diajarkan saat masih sekolah dulu, sepertinya ada pentingnya saya mengingatkan agar perbuatan baik kita tepat sasaran dan tidak asal-asalan.


Saya mengatakan demikian karena keprihatinan pada mental sebagian masyarakat kita yang memanfaatkan momen ramadhan ini sebagai usaha sampingan. Masih bagus buat jualan,tapi malah buat mengemis dan mengamen dijalan. Nanti setelah lebaran bangun rumah dikampung ala orang gedongan. Sebagian orang yang “bai hati” mungkin tidak tega, tapi sadarkah kamu kalau perbuatan memberi pada mereka itu hanya memanjakan, bikin mereka tidak mau berusaha untuk mencari rezeki halal dan bangkit dari keterpurukan. Beberapa teman mungkin akan berpikir kalau beramal yang penting niatnya, selebihnya biar Allah yang menilai. Hey! Tapi ini masalah investasi akhirat, gak mau kan investasi yang sudah kita tanamkan ternyata bodong? Kalau nilainya sama, namun bisa lebih afdhol dengan keridhoan Allah, why not? Buat akhirat kok coba-coba?

 Lalu, sebenarnya siapa saja sebaiknya orang-orang yang berhak menerima Zakat, sedekah, dan Infak Kita?
Berdasarkan pada surat at Taubah ayat 58-60 tentang orang yang berhak menerima zakat, yaitu :

"... Sesungguhnya zakat-zakat itu hanyalah bagi fakir miskin, para amil, para muallaf yang dibujuk hatinya, mereka yang diperhamba, orang-orang yang berutang, yang berjuang di jalan Allah, dan orang kehabisan bekal di perjalanan, sebagai suatu ketetapan yang diwajibkan Allah dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana."



Jadi berdasarkan firman Allah Swt tersebut, terdapat 8 golongan yang berhak menerima zakat :

1. Miskin
Fakir yaitu orang dalam kebutuhan, tapi dapat menjaga diri tidak meminta-minta. Miskin ini biasanya orang sudah punya pekerjaan tapi hasilnya selalu tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Contohnya? Banyak.. Karena inflasi rupiah, kebutuhan sembako  harganya jadi meroket. Padahal kalau Cuma kerja dengan gaji pas-pasan apa lagi banyak tanggungan biasanya gajinya tidak cukup. Ini bisa disebut orang fakir. Saya pernah mengalaminya (lho?) swear, saat habis lulus sarjana, saya bekerja seadanya, malulah minta-minta terus sama orang tua.Apalagi orang tua saya bukan orang kaya.  Gaji 500 ribu dapet apa? Kenapa sarjana dg nilai cumlaude seperti saya mau? Ya, selain “bisikan setan”, pekerjaan seperti ini membuat saya mengerti arti dari kehidupan yang keras. Alhamdulillah saya sudah melewati masa-masa itu dan nggak sampai ngemis (hahaha) namun. Yang pasti pengalaman itu menjadikan saya lebih bijaksana.


2. Fakir

Miskin adalah orang yang dalam kebutuhan dan suka meminta-minta. Fakir ini yang sering disalahgunakan sebagai “bisnis” yaitu dengan mengamen dan mengemis. Ada diantara mereka yang bener-bener miskin dan sudah tidak mampu lagi mencari pekerjaan karena usia. Contohnya nenek-nenek dan kakek-kakek yang sudah jompo dan tidak punya anak yang menangguk hidup mereka. Oya, inget hal ini saya punya contoh nyata yang jadi cerminan memprihatinkan bangsa ini. dekat daerah rumah saya ada kos-kosan, salah satunya dihuni oleh seorang nenek yang usianya 70an tahun, profesinya mengemis. Tahu? Dengan mengemis dia tidak hanya bisa makan atau bayar kos-kosan tapi juga mengirim uang untuk hidup anaknya di pulau Kalimantan. Jangan pikir anaknya usia sekolah, orang emaknya dan nenek-nenek, berati anaknya dah om-om dan tante-tantelah. Mungkin daripada tinggal dijawa malu memperbudak ibunya sedemikian rupa sehingga pikir mereka dari jauh saja. Dasar, anak durkaka! Na’udzubillah semoga kita bukan termasuk anak yang seperti itu.

3. Amil zakat 

Amil zakat merupakan orang yang melaksanakan segala urusan zakat berupa pengumpulan dan penjagaannya, serta menghitung keluar masuknya zakat. Jadi amil zakat ini termasuk perbuatan baik tapi cukup berat kalau imannya tidak kuat. Saya bisa mengatakan hal itu karena punya contoh kasus, didaerah tempat tinggal saya ada sebuah panti asuhan (tapi bukan panti asuhan yang ada dalam foto ini ya..) Ceritanya dia seorang haji yang memiliki beberapa binaan anak-anak yatim-piatu. Baik, sepertinya. Namun ada kasus ketika dia diserahi binatang kurban untuk dibagi-bagikan kepada anak binaan dan tetangganya yang miskin, tanpa ijin sipemberi kurban sebagian binatang kurban dipiara sampai beranak-pinak. Saya nggak mau suudzon tentang rumahnya yang mewah tanpa bekerja hanya mengandalkan sebagai pengurus panti asuhan. Tapi hal yang pasti kelihatan adalah “amanah” yang diemban itu harus dijaga ya...

4. Golongan muallaf

Awalnya dalam buku pelajaran dulu, mualaf itu hanya orang yang baru masuk Islam. Tapi ternyata banya jenisnya lho.. Muallaf dalam berbagai referensi terbagi dalam beberapa macam golongan, diantaranya : 

·         Golongan yang diharapkan keislamannya atau keislaman kelompok serta keluarganya
·         Golongan orang yang dikuatirkan kelakuan jahatnya
·         Golongan orang yang baru masuk Islam
·         Pemimpin dan tokoh masyarakat yang telah memeluk Islam yang mempunyai sahabat-sahabat kafir.
·         Pemimpin dan tokoh kaum Muslimin yang berpengaruh di kalangan kaumnya, akan tetapi imannya masih lemah.
·         Kaum Muslimin yang tinggal di benteng-benteng dan daerah perbatasan musuh.
·         Kaum Muslimin yang membutuhkannya untuk mengurus zakat orang yang tidak mau mengeluarkan, kecuali dengan paksaan.
·         Saya rasa seorang eks-pecandu narkoba yang bertobat juga golongan mualaf ya.. Biar istikomah tobatnya gitu


5. Memerdekakan budak belian
Kesannya emang udah ketinggalan jaman ya? Tapi jangan salah jaman sekarang banyak juga yang tidak menyadari terjebak dalam perbudakan modern. Seperti Asisten Rumah Tangga yang tidak pernah digaji padahal sudah bekerja berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun. Saat gajinya mau diminta malah dia dianiaya. Atau kerja sebagai buruh namun tidak pernah dikasih libur, gaji pas-pasan, kerja pagi hingga petang, sambil dibully baik secara verbal maupun non-verbal. Sekarang banyak kejadian tanpa kita sadar.
Ada beberapa cara untuk memerdekakan budak, diantaranya yaitu: 

a. menolong hamba mukatab, yaitu budak yang memiliki perjanjian dengan tuannya, misalnya : ia sanggup menghasilkan harta dengan nilai dan ukuran tertentu, maka dia dibebaskan

b. Seseorang dengan harta zakatnya membeli seorang budak kemudian membebaskannya.

6. Gharim

Gharim adalah orang yang berhutang. Dan kta boleh menyerahkan zakat atas dasar fakirnya bukan karena hutangnya (Menurut Ibnu Humam dalam al Fath)
. Jaman sekarang setiap orang bisa jadi gharim setelah merebaknya berbagai finance dan bank yang membuka pinjaman bagi kalangan siapa saja tak hanya pengusaha. Kalau yang pinter manajemen bisa terbantu dengan utang, tapi kalau yang “polos” bisa terjerat hutang dan menjadi Gharim. Saya mengenal beberapa orang seperti ini, sampai minum oskadon tiap hari karena ditagih debt collector.  Tapi gak perlu saya kisahkan lah ya...


7. Mujahidin
Mujahidin merupakan orang yang berjihad di jalan Allah. Didalam Al-Quran digambarkan sasaran zakat yang ketujuh ini dengan firmanNya: "Di jalan Allah". Sabil berarti jalan. Jadi sabilillah artinya jalan yang menyampaikan pada ridha Allah, baik akidah maupun perbuatan. Sabilillah adalah kalimat yang bersifat umum, mencakup segala amal perbuatan ikhlas, yang digunakan untuk bertakkarub kepada Allah, dengan melaksanakan segala perbuatan wajib, sunat dan bermacam kebajikan lainnya. 
Mujahid ini tidak termasuk orang fanatik Islam yang meledakkan bom bunuh diri di bali, lho.. saya menyarankan kalau mau jadi mujahid macam ini lebih efektif langsung di Israel. Orang yang jadi teroris dinegeri sendiri ini bikin repot aja.  Mujahid itu ternyata bermacam-macam seperti ustadz yang ceramah di masjid-masjid, guru-guru yang mau tugas dipelosok Indonesia, bahkan seorang ayah yang mencarikan nafkah halal bagi keluarganya dengan ikhlas juga terhitung mujahid. Intinya orang-orang yang melaksanakan segala sesuatu atas nama ibadah sesuai dengan Qur’an dan hadist serta tidak ada muatan yang merugikan orang lain. Kira-kira begitu kalau saya terjemahkan.




8. Ibnu sabil

Ibnu sabil atau musafir, yaitu orang yang melakukan perjalanan dari suatu daerah ke daerah lain. Menurut pendapat beberapa ulama, ibnu sabil mempunyai hak zakat, walaupun ia kaya, jika ia terputus bekalnya (kehabisan bekal).  Saya bisa dikatakan ibnu sabil, tapi insyallah bekal saya tidak terputus, jadi nggak perlu nrima zakat, hehe. Jadi ibnu sabil contohnya adalah anak kos, mahasiswa yang cari ilmu dibukan tempat kelahirannya, yang siapa tahu uang kiriman dari orang tuanya tersendat, itu boleh kita zakati. Dan masih banyak contoh yang lainnya...



Demikin 8 golongan orang yang berhak menerima zakat, sedekah, dan infak kita.. satu hal yang perlu dicatat, meskipun kita ingin berlomba dalam kebaikan dengan zakat dsb, orang-orang yang paling berhak menerima adalah yang terdekat dengan kita. Artinya pastikan dulu keluarga inti kita tidak dalam kekurangan, setelah terpenuhi hak mereka. Lihat keluarga misan atau saudara-saudara dari satu kake-nenek apakah masih ada yang kekurangan? Kalau masih bantu mereka dulu, jikalaupun mereka tidak perlu, lihat lingkungan tetangga kita , masih adakah yang termasuk dalam golongan diatas? Kalau ada bantu mereka juga. Nah, kalau menurut kita, semua orang terdekat kita sudah mampu bahkan elit semua, jangan cari 8 golongan orang ini dijalan tapi carilah tempat yang amanah yaitu melalui badan Amil Zakat seperti Baznas, Dompet Duafa, KPPU, dsb.

Yang jelas pastikan bahwa kinerja mereka teruji dan tersalur. Saya salut dengan badan amil seperti ini karena uang yang disalurkan bener- bener bisa bermanfaat bagi yang membutuhkan tidak hanya rakyat pelosok di Indonesia tapi sampai rakyat Palestina dan negeri timur tengah yang sedang konflik. Kebanggaan saya bertambah yaitu biarpun rakyat kita pas-pasan, masih mampu dan mau membantu warga Palestina dengan membangun sekolah dan kamp-kamp pengungsian, Tepuk tangan, dong buat kita semua! Hehe.. Jadi mari  kita berzakat, bersedekah, dan berinfak yang tepat sasaran. Bismillah... *wallahu a'lam bisshowab




References : 
  • http://www.portalinfaq.org
  • Foto dokumentasi pribadi

Senin, 15 Juni 2015

Permintaan Penyuluhan Anti Narkoba dari Masyarakat Meningkat Jelang Ramadhan

Sejak satu minggu menjelang ramadhan, BNN Kabupaten Kuningan mendapat beberapa undangan penyuluhan dari masyarakat terutama pada hari sabtu dan minggu. Sebagaimana dituturkan oleh Kasi Pencegahan dan Pemberdayaan Masyarakat Agus Mulya, S.Pd, M.Si “Permintaan penyuluhan dari masyarakat mulai banyak setiap menghadapi dan pada bulan suci ramadhan biasanya untuk mengisi pengajian di masjid-masjid desa. Dalam minggu ini saja undangan datang dari Kecamatan Darma, Cipicung, Sindang Agung, dan Lebakwangi.”



 Dipaparkan oleh Agus bahwa Penyuluhan-penyuluhan ini bertujuan untuk memperkenalkan bahaya dari narkoba dari sudut pandang agama. “Biasanya undangan kepada kami berasal dari kepala desa atau tokoh pemuda yang aktif dalam organisasi karang taruna atau ikatan remaja masjid. Sehingga hampir semua staf di seksi Pencegahan antara lain Novy Khusnul Khotimah, S.I.Kom, Dedy Nuryadi S.E, Sutardi, S.IP, Juju Junaedi, tak terkecuali Kepala BNNK Kuningan Guruh Irawan Zulkarnaen, S.STP, M.Si turut menyuluh kepelosok desa di Kabupaten Kuningan.” Jelas Agus.



Menurutnya, kesadaran masyarakat Kuningan tentang bahaya narkoba sudah semakin tinggi oleh karena itu mereka sudah memiliki insiatif untuk menyebarkan informasi P4GN (Pencegahan dan Pemberantasan Peredaran Gelap Narkoba). Selain  dengan banyaknya permintaan penyuluhan atas inisiatif dari masyarakat sendiri, kepedulian masyarakat juga terlihat dari pemberian informasi kepada BNN tentang tempat pesta narkoba diwilayahnya. Selain itu, penangkapan seorang pengedar didaerah Cilimus beserta barang buktinya 10gram sabu-sabu pada beberapa waktu yang lalu juga adalah berkat dari laporan masyarakat kepada BNN.Kasus tersebut saat ini sedang dalam pengembangan oleh BNNK Kuningan dan BNNP Jawa Barat.


250 penyalah Guna Narkoba Sudah Siap Direhabilitasi

Tidak hanya sebatas memberikan sosialisasi anti narkoba dan penangkapan terhadap pelaku bisnis penjualan barang haram ini. sampai sekarang BNNK Kuningan terus menggencarkan program nasional yaitu “ Rehabilitasi 100.000 Penyalah Guna Narkoba. BNNK Kuningan tahun ini mendapat target harus merehabilitasi 500 orang penyalahguna narkoba, sampai saat ini sudah tercapai 250 penyalah guna narkoba di wilayah Kuningan siap untuk direhabilitasi.
Sebagai Kepala BNNK Kuningan, diakui oleh Guruh bahwa bukan yang mudah untuk bisa mengumpulkan penyalahguna sebanyak itu mau direhabilitasi secara sukarela. Hal tersebut disebabkan banyaknya fakto yang menghalangi mereka untuk menjalani terapi rehabilitasi diantaranya takut dimasukkan penjara, takut dicibir sebagai aib keluarga, takut dikuclikan masyarakat, dan faktor – faktor negatif lainnya.

Oleh sebab itu Guruh sekali lagi menegaskan, “Setiap penyalahguna narkoba berhak juga memiliki masa depan yang cerah maka tidak akan dipenjara melainkan dipulihkan, dan itu semua secara gratis ditanggung pemerintah. “ Guruh juga menghimbau kepada masyarakat agar tidak memandang sebelah mata kepada penyalahguna narkoba yang ingin pulih, berikan kesempatan dan semangat untuk pulih agar mereka menjadi insan yang lebih baik dan bermanfaat bagi dirinya, keluarga, agama, nusa dan bangsa. (NK)




Senin, 01 Juni 2015

Berwisata Histori di Situs Purbakala Cipari

Mengunjungi situs bersejarah adalah salah satu hal yang menyenangkan bagi saya. Mengapa? Tentu karena keluar dari rumah dan kantor merupakan refreshing dan berada ditempat baru yang belum pernah didatangi adalah sebuah petualangan. Petualangan saya kali ini tidak terlalu menguras energi seperti sebelumnya yaitu "Bertualang di Lembah Cilengkrang" dan "Kemping Cantik di Bumi Perkemahan Ipukan" yang harus mendaki gunung dan melewati lembah. Namun lebih tentang eksplorasi intelektual kita dalam hal arkeologi atau ilmu sejarah kebudayaan material. Ya,,  gampangnya kita akan mempelajari bebatuan peninggalan nenek moyang.

Seperti apa? seperti ini!

Tempat yang saya datangi ini bernama Situs Purbakala Cipari. Situs ini sangat purba karena dari sumber yang saya peroleh sudah ada sejak 10 ribu tahun yang lalu atau pada era megalitikum. (ayo,, catatan sejarahnya dibuka lagi.hee.) dari masyarakat yang hidup di daratan Sunda Besar (mencakup Sumatera, Jawa, dan Kalimantan serta laut yang menghubungkan ketiganya pada masa purba). Jadi dalam blog ini sedikit pada pelajaran sejarah zaman SMP kita dulu ya..
Ilustrasi kehidupan manusia purba dalam kartun, hehe
Lokasi Penemuan
Pertama kali ditemukan pada tahun 1972, berupa komplek pekuburan. Lokasinya terletak di Kampung Cipari, Desa Cigugur, Kecamatan Cigugur, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat. Dengan luas 7.000 m2 terdiri dari lokasi taman dan museum. Terletak pada ketinggian 661 m dari permukaan laut berada di kaki gunung Ciremai bagian timur dan bagian barat kota Kuningan dan jarak dari Cirebon 35 km.
 Situs ini terhitung cukup lengkap menggambarkan kehidupan masyarakat pada masa itu. Lokasi situs ini sekarang menjadi tujuan wisata pedagogi (Taman Purbakala Cipari) dan dilengkapi dengan museum. Dan menurut saya lokasi ini sangat nyaman untuk memberikan suasana baru yang asri dan udara segar yang jauh dari kebisingan kota. Asal tahu aja, disekitaran ini masih sepi pedagang dan hanya dikelilingi oleh pemukiman penduduk (hayuuk, sok yang mau buka lapak buat dagang, hehe)


Penemuan dan Penelitian
Meskipun tidak seperti museum purbakala yang ada di Sangiran Jawa Tengah dengan penemuan fosil manusia purbanya. Tapi dalam museum Cipari cukup memberikan petunjuk peninggalan benda-benda masa prasejarah. Cerita awal penemuannya begini: 

Pada tahun 1971 bapak Wijaya menemukan jenis yang mirip dengan batu yang pernah dipamerkan di Gedung paseban Tri Panca Tunggal Cigugur. Informasi ini lebih diteliti oleh bapak P. Djatikusuma dengan mengadakan penggalian percobaan dan menghasilkan sebuah peti kubur batu, kapak batu, gelang batu dan gerabah. Penemuan ini dilaporkan ke lembaga peninggalan nasional di Jakarta dan selanjutnya lembaga Peninggalan Purbakala Nasional mengadakan penelitian dan penggalian dengan kronologi ekskavasi sbb:


-Tahun 1972 penggalian percobaan dengan tujuan penyelematan
-Tahun 1975 kegiatan penggalian total.
-Tahun 1976 pembangunan site museum taman purbakala Cipari
-Tanggal 23 Pebruari 1978 diresmikan oleh Menteri Pendidikan dak Kebudayaan Prof. Dr. Sjahrir Thayeb. 


Penemuan Benda Bersejarah
Benda-benda yang dipamerkan antara lain sebuah peti kubur batu yang merupakan satu ciri dari kebudayaan masa prasejarah. Kemudian perkakas dapur, gerabah, perunggu, dan bekas-bekas pondasi bangunan. Tidak hanya artefak-artefak seperti yang saya sebutkan di atas saja yang terdapat dalam situs Cipari ini melainkan masih banyak juga peninggalan-peninggalan sejarah lain yang tak kalah menakjubkan seperti misalnya pintu gerbang arah kiri ke kanan akan dijumpai menhir dengan tatanan batu, menhir dengan tatanan lempengan batu sekeliling di bagian bawah kuburan.


 
Ada juga kapak batu sebagai hasil kebudayaan manusia pada zaman itu. Kondisi objek situs pun masih tetap sama sesuai dengan kondisi pertama kali ditemukan meski ada beberapa bagian yang ditambahkan pada situs ini seperti misalnya lantai jalan setapak di taman purbakala Cipari yang ditambahkan susunan lempeng batu yang diupayakan agar serasi dengan peninggalan megalitik yang dominan terbuat dari batu.



Interpretasi
Situs Cipari pernah mengalami dua kali masa pemukiman, yaitu masa akhir Neolitik dan awal pengenalan bahan perunggu yang berkisar tahun 1000 SM sampai dengan 500 SM. Masyarakat pendukung kebudayaan di Situs Cipari telah mengenal organisasi yang baik beserta kepercayaan yang erat bertalian dengan pemujaan nenek moyang dengan adat mendirikan bangunan dari batu-batu besar atau megalitik. Dasar dari keseluruhan tradisi megalitik ini adalah kepercayaan akan adanya hubungan erat antara yang masih hidup dengan yang telah mati atas kesejahteraan manusia, ternak dan pertanian. 




Tugu batu untuk pemujaan nenek moyang

Juga terdapat keyakinan bahwa semua kebaikan atau tuah dari seorang kerabat yang telah mati dapat dipusatkan pada monumen-monumen yang didirikan untuk menjadi medium penghormatan, menjadi tahta kedatangan, sekaligus menjadi lambang bagi si mati. Jasa amal atau kebaikan dapat diperoleh dengan mengadakan pesta-pesta atau upacara-upacara tertentu yang mencapai titik puncaknya dengan mendirikan monumen-monumen tersebut. Kebaikan tidak hanya akan memberikan prestasi dam kehidupan tapi juga menjamin nasib yang lebih baik lagi dalam hidup sesudah mati nanti.Hal demikian menjadi pelindung tingkah laku seseorang dan pemusatannya kepada monumen akan menambah kekayaan, derajat, serta mempertinggi kesejahteraan beserta hasil cocok tanamnya.
Itu tadi sedikit “ekskavasi” tentang situs Purbakala Cipari yang saya kunjungi di Kabupaten Kuningan. Ingin tahu sendiri lebih jauh kunjungi saja kesana. Untuk harga tiket pas saya masuk kesana sih belum ada tarif yang pasti. Karena sepertinya masyarakat Kuningan dan wisatawan belum terlalu tertarik dengan wisata ini. Atau bisa jadi karena tidak adanya guide atau pemandu wisata yang bisa menjelaskan nilai sejarah dibalik benda-benda ini agar wisatawan lebih memahami ilmu arkeologi. jadi, kenapa tidak kita eksplor sendiri? supaya bisa kita banggakan bahwa Indonesia kaya akan peradaban bahkan sejak zaman batu... :)

Sumber:

  • pengalaman

  • http://id.wikipedia.org/wiki/Situs_Purbakala_Cipari

  • dan beberapa sumber lainnya