Halaman

Kamis, 30 Juli 2015

Piknik Religi di Masjid Agung Jawa Tengah


Kali ini saya ingin memperkenalkan situs wisata didaerah tempat kelahiran saya sendiri yaitu di Semarang Jawa Tengah. Semarang juga memiliki pesona wisata yang layak untuk dikunjungi, salah satunya adalah Masjid Agung Jawa Tengah! Seperti pengalaman saya  saat lebaran Idul Fitri yang lalu, secara sengaja saya melaksanakan solat sunah Idul fitri ke masjid  yang merupakan masjid termegah dipropinsi ini.
berfoto di MAJT usai melaksanakan solat Idul Fitri

Penampakan bangunan utama MAJT
Saya bisa katakan bahwa arsitektur masjid ini merupakan perpaduan cantik dari berbagai bangunan fenomenal didunia. Masjid Agung Jawa Tengah dirancang dalam gaya arsitektural campuran Jawa, Islam dan Romawi yang dirancang oleh arsitek Ir. H. Ahmad Fanani dari PT. Atelier Enam Jakarta yang memenangkan sayembara desain MAJT tahun 2001. Semegah apa masjid ini sehingga selain  untuk beribadah juga layak sebagai objek wisata yang menarik?

1.   Replika Payung Elektrik Masjid Nabawi

Hal yang membuat saya merasa spesial adalah bisa melaksanakan solat Ied baik itu Idul Fitri maupun Idul Adha adalah payung raksasa yang terkembang. Sebab selain pada dua hari besar ini dan solat jumat, payung raksasa tidak dikembangkan. 




Nah, meskipun tidak sebanyak yang ada di Arab, Area serambi Masjid Agung Jawa Tengah dilengkapi 6 payung raksasa otomatis seperti yang ada di Masjid Nabawi, Tinggi masing masing payung elektrik adalah 20 meter dengan diameter 14 meter. Payung elektrik ini dibuka dengan catatan kondisi angin tidak melebihi 200 knot, namun jika pengunjung ada yang ingin melihat proses mengembangnya payung tersebut bisa menghubungi pengurus masjid.

Penampakan saat  6 payung raksasa Masjid  terkembang

2.   Menara Al Husna

Daya tarik lain yang patut untuk dikunjungi  dari masjid ini adalah Menara Al Husna atau Al Husna Tower yang tingginya 99 meter. Saya sendiri sangat menyukai tempat ini baik melihat pemandangan dari atas menara maupun berfoto dibawahnya.
Berfoto dengan menara Al-Husna


Bagian dasar dari menara ini terdapat Studio Radio Dais (Dakwah Islam). Sedangkan di lantai 2 dan lantai 3 digunakan sebagai Museum Kebudayaan Islam, dan di lantai 18 terdapat Kafe Muslim yang dapat berputar 360 derajat. Lantai 19 untuk menara pandang, dilengkapi 5 teropong yang bisa melihat kota Semarang. Pada awal Ramadhan 1427 H lalu, teropong di masjid ini untuk pertama kalinya digunakan untuk melihat Rukyatul Hilal oleh Tim Rukyah Jawa Tengah dengan menggunakan teropong canggih dari Boscha.

Meneropong kota Semarang dari menara Al-Husna


3.   Bangunan utama masjid beratap limas khas bangunan Jawa


Bangunan utama masjid beratap limas khas bangunan Jawa namun dibagian ujungnya dilengkapi dengan kubah besar berdiameter 20 meter ditambah lagi dengan 4 menara masing masing setinggi 62 meter ditiap penjuru atapnya sebagai bentuk bangunan masjid universal Islam.


4.   Pilar pilar bergaya koloseum Athena di Romawi



Di MAJT, kita juga kaligrafi yang indah dengan Gaya Romawi terlihat dari bangunan 25 pilar dipelataran masjid. Pilar pilar bergaya koloseum Athena. Kaligrafi menyimbolkan 25 Nabi dan Rosul, di gerbang ditulis dua kalimat syahadat, pada bidang datar tertulis huruf Arab Melayu“Sucining Guno Gapuraning Gusti“ yang artinya “Kemauan dan upaya yang tulus membawa ke arah ridha Allah." 

Berfoto dengan background kolosium athena dengan hiasan kaligrafi



5.   Koleksi Al Quran Raksasa
MAJT memiliki koleksi Al Quran raksasa berukuran 145 x 95 cm². Ditulis tangan oleh Drs. Khyatudin, dari Pondok Pesantren Al-Asyariyyah, Kalibeber, Mojotengah, Wonosobo. Lokasi berada di dalam ruang utama tempat shalat. Bedug raksasa berukuran panjang 310 cm, diameter 220 cm. Merupakan replika bedug Pendowo Purworejo. Dibuat oleh para santri pondok pesantren Alfalah, Tinggarjaya, Jatilawang, Banyumas, asuhan KH Ahmad Sobri, menggunakan kulit lembu Australia.

AL Quran Raksasa di dalam Masjid utama MAJT

6.   Representasi Simpatik Negara Islam Internasional


MAJT tidak hanya memiliki nilai kebanggaan bagi warga kota Semarang atau Propinsi Jawa Tengah, melainkan punya nilai simpatik dari negara Islam lainnya. Diantaranya Tongkat khatib MAJT merupakan tongkat pemberian Sultan Hassanal Bolkiah dari Brunei Darusalam. Pemasangan tiang pancang pertama tersebut juga dihadiri oleh tujuh duta besar dari Negara-negara sahabat, yaitu Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Qatar, Kuwait, Mesir, Palestina, dan Abu Dabi. Dengan demikian mata dan perhatian dunia internasional pun mendukung dibangunnya Masjid Agung Jawa Tengah.


Masjid Agung Jawa Tengah ini, selain disiapkan sebagai tempat ibadah, juga dipersiapkan sebagai objek wisata religius. Untuk menunjang tujuan tersebut, Masjid Agung ini dilengkapi dengan wisma penginapan dengan kapasitas 23 kamar berbagai kelas, sehingga para peziarah yang ingin bermalam bisa memanfaatkan fasilitas. MAJT diresmikan pada tanggal 14 November 2006 oleh Presiden RI Susilo Bambang Yudoyono. Masjid dengan luas areal tanah 10 Hektar dan luas bangunan induk untuk shalat 7.669 meter persegi secara keseluruhan pembangunan Masjid ini menelan biaya sebesar Rp 198.692.340.000.

So, kalau kekota Semarang, pastikan kamu mampir ke masjid megah ini yang beralamat di Jalan Gajah Raya No. 128, Sambirejo, Gayamsari, Jawa Tengah. Untuk masuk hanya perlu membayar tiket parkir sekitar 1000 atau 2000 rupiah. Sedangkan untuk naik ke menara Al-Husna cukup bayar tiket sebesar 10.000 rupiah. Dan rasanya tidak ada masalah bila wisatawan non muslim untuk turut menikmati pemandangan kota semarang dari atas menara masjid ini. Namun, untuk memasuk areal masjid utama, dihimbau bagi wanita harus menggunakan baju muslim lengkap atau jilbab. Be there!

Referensi :
·         Dokumentasi pribadi


Rabu, 01 Juli 2015

BNN Kabupaten Kuningan Selenggarakan Ngabuburit Bareng Dalam Rangka HANI

Ada yang sedikit berbeda dengan peringatan HANI (Hari Anti Narkoba Internasional) tahun 2015. Acara yang biasa diperingati pada tanggal 26 Juni ini bertepatan dengan bulan Ramadhan dimana umat Islam merayakannya dengan berpuasa. Oleh karena itu,  BNN Kabupaten Kuningan sengaja memperingati HANI dengan menyelenggarakan pagelaran seni yang bertajuk “Ngabuburit Bareng BNN”. Acara ini dilaksanakan hari sabtu tanggal 27 Juni 2015 di Taman Kota Kabupaten Kuningan, sehari setelah  peringatan HANI.
Kesenian tradisional kolaborasi salawat

Menurut ketua panitia acara Agus Mulya, S.pd, M.Si “Acara pagelaran seni ini sengaja dikemas dengan nuansa Islami karena momentumnya bersamaan dengan bulan ramadhan 1436 Hijriyah. Waktu dan pengisi acaranyapun juga disesuaikan dengan tema reliji.” Ujar Agus. Beberapa penampilan yang memeriahkan acara antara lain pertunjukan band dengan lagu-lagu reliji yaitu dari Hot Line band dan Chikara Band. Disusul dengan kolaborasi musik kesenian tradisional “Si Windu” serta puisi anti narkoba yang dibawakan langsung oleh para mantan penyalahguna yang saat ini sedang menjalani rehabilitasi di Rumah Dampingan Tenjo Laut Palutungan Cigugur. Kemudian ditutup dengan sholawatan saat akan menunggu waktu magrib untuk berbuka puasa.
Aksi mantan penyalahguna yang sedang direhabilitasi membacakan puisi

Pagelaran seni ini diisi dengan muatan tentang pesan-pesan anti narkoba yaitu agar masyarakat tidak sekedar menghindar terhadap bahaya narkoba. Namun juga ajakan supaya masyarakat sadar dengan lingkungan sekitar baik keluar atau tetangga bahkan diri sendiri untuk tidak malu-malu mengikuti program rehabilitasi narkoba bila memang seorang penyalahguna. Sebab sesuai dengan program BNN seluruh Indonesia, bahwa tahun ini merupakan tahun darurat narkoba dan sedang digalakkan program Rehabilitasi 100.000 penyalahguna narkoba.


Agus menambahkan,” Selain masyarakat dihibur dengan pagelaran seni tersebut dan himbauan tentang rehabilitasi dan bahaya narkoba, masyarakat disekitar taman kota juga diberi kesempatan menimati takjil gratis yang akan dibagi-bagikan oleh kader-kader BNN. Secara keseluruhan program ini,  diharapkan dapat menyadarkan masyarakat bahwa gaya hidup sehat adalah dengan membebaskan diri dari jerat narkoba. Baik dengan menjauhi dan menolaknya ataupun dengan mendaftarkan diri ke rehabilitasi bila sudah terlanjur terkena narkoba. (NK)