Halaman

Jumat, 30 Desember 2016

Makan dan Doa Bareng Anak Yatim Piatu

Bukan hal yang patut untuk dibanggakan, takutnya jadi riya’, ujub bin sombong trus pahalanya menyublim  ke udara, hehe. Tapi dengan saya menulis ini, siapa tahu bisa jadi inspirasi buat pembaca yang ingin merayakan tahun baru. Ya,, kalo bukan tahun baru 2017, bisa tahun baru berikutnya atau syukuran untuk ulang tahun. Terus terang, bagi saya inipun adalah syukuran dalam dua hal yaitu memperingati ulang tahun Nabi Muhammad (Maulid Nabi) dan ulang tahun saya. Kebetulan secara hijriah bulan kelahiran saya sama dengan rosul, hanya selisih 2 minggu duluan beliau.


 Emang bulan ini pas 27 Rabiul Awal bersamaan dengan 27 Desember adalah tanggal lahir saya menurut tahun hijiriah. Walaupun secara masehi saya lahir pada tanggal 29 November itu sebabnya saya dikasih nama Novy. Nama yang pasaran, tapi heran juga ternyata ini nama populer dizamannya, sampai senangnya dengan nama Novi banya orang tua ngasih nama ini walau anaknya tidak lahir dibulan November. Ah, whatever.. yang penting panjang umur, sehat n makmur.

 Saya sengaja adakan acara ini di panti asuhan Ar-Rahman Kudu Semarang.Memang cari tempat yang banyak anak kecilnya, biar lebih mengena perasaan. Solanya yang disekitar tempat tinggal udah pada gede dan emang udah pernah, jadi cari tempat lain yang agak jauh. Kebetulan salah satu pengurusnya adalah teman adek saya. Jadi ada sedikit rezeki, wujud syukur  saya bertemu dengan penambahan umur adalah dengan ini.


Menyayangi anak yatim piatu dalam tuntunan agama Islam emang ada yaitu :

“…Dan mereka bertanya kepadamu tentang anak yatim, katakalah: “Mengurus urusan mereka secara patut adalah baik, dan jika kamu bergaul dengan mereka, maka mereka adalah saudaramu; dan Allah mengetahui siapa yang membuat kerusakan dari yang mengadakan perbaikan….”. (Q.S. Al Baqarah, 2:220)

Allah berfirman,“Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. Dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapak, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin….”
(QS. an-Nisa: 36).

 
kalo yang saya pangku ini keponakan, masih punya ortu ya.. emang manja gini, haha
Dalam hadistpun juga diriwayatkan bahwasannya Ketika seorang laki-laki mengadu tentang hatinya yang keras, Rasulullah saw memerintahkan kepadanya untuk mengusap kepala anak yatim dan memberi makan orang miskin.

Rasulullah saw juga bersabda melalui hadis yang diriwayatkan oleh Abu Umamah, “siapa yang mengusap kepala anak yatim baik laki-laki maupun wanita, maka pada setiap helai rambut anak itu terdapat kebaikan baginya. Dan barang siapa yang mengasuh anak yatim laki laki maupun wanita serta menunaikan amanah memberinya makan, maka baginya dan aku berada di surga seperti ini dan ini.” Rasulullah saw bicara sambil mensejajarkan jari tangannya

Semua keterangan ini menunjukkan kedudukan tinggi seorang anak yatim piatu. Mereka harus dirawat dan diasuh oleh orang-orang sekitarnya.
Bagi saya selain mengharapkan pahala dan ridho Allah,  ini adalah bentuk solidaritas dan kesolehan sosial saya sebagai bagian dari umat Islam. Memang gak banyak yang saya beri, tapi melihat senyum dan kebahagiaan mereka otomatis juga memberi kebahagiaan. Disisi lain saya terlalu banyak maunya,hihi.. rasanya berat kalo usaha dan berdoa sendiri. Jadi selain minta doa dari orang tua saya juga minta doa dari fakir miskin dan anak yatim. Siapa tahu lebih mantap ijabahnya dari Allah..


Saya akui selalu ada perasaan kikir dan bakhil, seperti nanti saja kalo sudah punya. Ah.. lagipula kalo nunggu nanti-nanti, mau kapan? Emang maut bisa dinanti-nanti? Gimana kalo ternyata maut dulu yang menjemput sebelum niat memberi saya terlaksana? Iya, ada perasaan sayang, kan lumayan duitnya bisa buat beli handphone baru. Apalagi ni handphone sudah hampir dua tahun, pengen beli baru. Tapi ya sudah, nantilah.. lagipula masih lumayan dipakai, beginilah seninya melawan hawa nafsu , hahaha…

Saya berjanji akan kembali lagi kalau dapat rezeki lebih lagi, insyallah ini akan jadi program tahunan saya seperti halnya zakat dan berqurban. Insyallah, saya bisa menjadi bagian umat yang bermanfaat mendakwahkan sunah nabi dari hal yang kecil hingga yang besar. Wallahu a’lam bisshowab.






Rabu, 28 Desember 2016

Selfie Cantik di Kebun Bunga Setiya Aji Bandungan

Menutup tahun 2016 ini, special saya ulas tenang destinasi wisata dikota kelahiran dan kesayangan saya, Semarang. Kota ini kini jadi salah satu destinasi wisata yang patut diperhitungkan di Jawa Tengah,ya.. Terlebih setelah banyak anak hits yang mengunggah foto-foto keren di media sosial mengenai tempat selfie yang seru. Yap! Salah satunya ada tempat hits yang sedang ramai dikunjungi sama kawula muda Semarang dan sekitarnya yaitu “Setiya Aji Flower Farm” alias kebun bunga Setiya Aji. Sayapun gak mau kalah hits, dong.. maka dari itu, perlu juga saya eksis disini ya.. hehe..



Kebun bunga Setiya Aji ini adalah pengembangbiakan bunga krisan yang tempatnya berada di Bandungan salah satu tempat di Kabupaten Semarang. Kalau sudah pada tahu dimana itu Bandungan, jaraknya 10 menit kalo ditempuh dari pasar. Kalau dari pusat kota Semarang ya sekitar 1-1,5 jam perjalanan naik mobil atau motor.




Tempatnya sendiri masuk kedalam pemukiman warga yang diseberang tepiannya adalah jurang landai untuk perkebunan buah dan sayur. BUnga-bunga krisan ini disemai pada rumah kaca sederhana yang gak terbuat dari kaca, melainkan dari plastic bening dengan tongkat bambu sebagai tiangnya. Konon katanya tempat in ibis nge-hits itu berkat anak si pemilik yang berinisiatif mempopulerkannya kea kun media sosial miliknya. Yang kemudian direspon positif oleh teman-temannya. Alhasil tempat ini menjadi tempat special selfie. Sehingga untuk masuk pengunjung diwajibkan membayar tarif yang cukup terjangkau dan worthed buat selfie keren yaitu 7500 rupiah saja.
cuma ini selfie yg landscape, selebihnya potrrait semua, haha (dasar)



Memang kebanyakan yang berkunjung disini anak-anak muda, tapi gak sedikit keluarga termasuk orang tua yang usia setengah baya juga ada yang berkunjung disini, lho..  Tentunya bersama anak-anaknya juga yang udah remaja.


Disini kamu dilarang petik bunga, ya.. soalnya satu bunga dihargai dengan harga 5000 rupiah. Dan jangan lupa hati-hati kalau melewatinya jangan sampai merusak tanamannya. Pihak pengelola juga sudah menyediakan jalan setapak kecil agar pengunjung bisa melewati tanpa harus merusak tanaman.
Walaupun Bandungan relatif sejuk, tapi masuk ditempat ini cukup gerah juga. Dan merasa juga foto-fotonya bukan best shot, nih.. besok-besoklah kita ulang lagi sama fotografer yang lebih profesional, hahaha..





 Saya sarankan pergi kesininya pagi saja biar tidak kepanasan seperti yang saya rasakan karena pas sampai sana tengah hari. Ditempat ini memang cocok buat selfie, tapi kurang representatif buat bersantai karena gak ada tempat berteduh atau sekedar menggelar tikar. Tapi kalo yang jualan jajan ala anak sekolahan, warga disini pada buka lapak. So, gak ada salahnya juga kalo mau bawa bekal sendiri dari rumah biar ngirit dan enak, walaupun jajanan disini juga relatif dengan harga murah.


Ok! Penasaran pengen selfie sendiri secantik bidadari ditaman Bunga nirwana?  Kenapa enggak datang aja langsung kesini. Setelahnya kamu juga bisa mampir diwisata adventure Umbul Sido Mukti yang masih deket.  Oya, di sisi lain ada juga kampung krisan yang nyaris mirip dengan Setiya Aji sepertinya, cuma belum dicoba, nantilah kapan-kapan saya akan mampir kesini. Olrait… Selamat berlibur!




Senin, 19 Desember 2016

Peran Ibu Membentengi Anak Negeri dari Narkoba

Ketahanan keluarga sangat penting bagi ketahanan bangsa dan negara. Jika ketahanan keluarga kuat, maka ketahanan bangsa dan negara pun akan kuat. Sebaliknya, jika ketahanan keluarga lemah, maka ketahanan bangsa dan negara pun akan lemah. Indikator kuatnya ketahanan keluarga harus ditandai pula dengan kuatnya ketahanan ekonomi, pendidikan, akhlak atau agama, dan keharmonisan atau hubungan anggota keluarga yang baik dan sakinah. Disinilah pentingnya wanita dalam menjalankan peran dan fungsinya sebagai ibu.  Wanita memiliki peran yang luar biasa dalam membentuk karakter bangsa. Itu sebabnya terdapat sebuah ungkapan bahwa Wanita itu tiang Negara, bila dia (wanita) baik, maka baiklah negara itu. Tetapi bila wanita itu rusak maka rusaklah negara itu. Jadi wanita terutama kaum ibu memiliki andil besar terhadap kekuatan suatu bangsa.


Bangsa ini terdiri dari 34 provinsi, kurang lebih sekitar 500 kabupaten/kota, 7.000 kecamatan, dan 72.000 desa serta kelurahan dan terdapat 50 juta kepala keluarga serta 230 juta penduduk. Inilah yang menentukan kekuatan bangsa ini. Apabila 50 juta KK ini kuat, maka tentu bangsa dan negara ini kuat. Sebaliknya, kalau yang 50 juta KK ini rapuh, maka jelas bangsa ini juga ikut lemah. Karena itu, pentingnya kekuatan yang menjadi dasar kuatnya keluarga-keluarga dengan ahklak atau agama, pendidikan dan kekuatan ekonomi keluarga yang baik. Tanpa itu, keluarga akan lemah dan bangsa pun juga ikut lemah."
Ibu Sekolah Pertama Bagi Anaknya
 Selain sebagai tiang Negara, wanita yang berperan sebagai ibu memiliki tugas yang sangat penting dalam pembentukan karakater generasi mendatang. Yaitu sebagai sekolah atau madrasah pertama anak- anaknya. “Al -Ummu madrasah Al-ula (Ibu adalah sekolah pertama bagi anak-anaknya) bila engkau persiapkan dengan baik, maka engkau telah mempersiapkan bangsa yang baik dan kuat”. Wanita adalah setengah dari bagian masyarakat, dan ia melahirkan generasi manusia, serta ialah pondasi tegaknya keluarga.
Ibu berperan besar dalam pembentukan watak, karakter dan kepribadian anak-anaknya. Ia adalah sekolah pertama dan utama sebelum si kecil mengenyam pendidikan di sekolah manapun. Pendidikan anak sudah terjadi sejak dalam kandungan, janin sudah dapat merasakan emosi serta detak jantung ibunya. Dan saat dilahirkan,  bayi belajar berkomunikasi baik ekspresi maupun bahasa pertama kali diajari oleh ibunya.

Meski demikian, tidak serta merta pendidikan seorang anak hanya dibebankan kepada ibu saja. Melainkan perlu kerjasama seorang ayah agar bisa menjadi teladan yang baik bagi anak-anaknya. Pengasuhan harus menjadi tanggung jawab kedua belah pihak untuk membentuk karakter anak manusia yang memiliki keseimbangan baik emosional dan spiritual. Tidak sedikit orang tua yang beranggapan, ketika sibuah hati sudah masuk sekolah maka sekolahlah yang bertanggung jawab atas pendidikan si buah hati. Padahal peran ibu dan ayah tidak bisa tergantikan oleh siapapun.

Membentengi keluarga dari narkoba

Narkoba perusak generasi bangsa. Keganasan dan kerusakan yang ditimbulkannya, tidak diragukan lagi. Disisi lain, larisnya peredaran narkoba dikalangan remaja membuat kita geleng-gelang kepada. Sudah selayaknya setiap orang tua dan para pendidik mulai sadar dan berbuat sesuatu untuk membentengi anak-anak dari narkoba. Dalam berurusan dengan narkoba, ibu memiliki andil besar untuk melindungi anak-anaknya dari barang haram ini.The National Youth Anti-Drug (USA, 1998) memaparkan alasan mengapa anak-anak tertarik untuk mencoba atau mengonsumsi narkoba, yaitu:
  • Keluar dari kebosanan/kejenuhan.
  • Untuk merasa enak.
  • Melupakan masalah dan santai.
  • Untuk bersenang-senang.
  • Memuaskan rasa ingin tahu.
  • Mengurangi rasa sakit hati/kecewa.
  • Mencoba tantangan.
  • Untuk merasa dewasa.
  • Menunjukkan kemandirian.
  • Merasa menjadi anggota kelompok tertentu.
  • Supaya terlihat keren.

Dengan melihat sebab-sebab ini, kita pun dapat menyusun strategi dan langkah untuk menjaga keluarga kita dari ancaman narkoba. Diantara banyak langkah dan strategi yang bisa disusun, berikut ini beberapa tips dari kacamata agama dalam membentengi keluarga dari narkoba, antara lain:
Ajarkan Aqidah Yang Benar
Mengapa aqidah? Karena perkara akidah adalah pondasi dalam pendidikan Islam. Akidah adalah pondasi dalam perbaikan moral. Aqidah yang benar akan memberikan alasan yang tepat bagi seseorang untuk melakukan sesuatu atau untuk meninggalkan sesuatu. Oleh karena dakwah para Nabi dan Rasul diawali dengan perbaikan aqidah, yaitu menanamkan tauhid yang benar.
Narkoba itu diharamkan oleh agama dan menyebabkan pelakunya berdosa. Namun seseorang akan sulit sekali menghindarkan diri dari larangan agama kecuali ia memiliki keyakinan yang benar terhadap agamanya. Bagaimana mungkin ia bisa takut kepada Allah jika keyakinannya tentang Allah belum benar. Bagaimana mungkin ia taat kepada Rasulullah jika ia belum memiliki keyakinan yang benar bahwa Muhammad Shallallahu’alaihi Wasallam adalah utusan Allah. Bagaimana mungkin ia bisa menerima dalil, jika ia belum yakin bahwa dalil itu wajib ditaati.
Narkoba adalah candu sebagaimana khamr. Dan lihatlah betapa dakwah Nabi sehingga para sahabat yang ketika itu sudah terlanjur biasa meminum khamr bisa dengan rela meninggalkannya. Itu karena beliau memulainya dengan perbaikan aqidah.
Tanamkan Kecintaan Terhadap Ilmu Agama Pada Keluarga
Karena ilmu akan membawa kepada rasa takut kepada Allah. Semakin bertambah ilmu, semakin bertambah pula rasa takut untuk menentang aturan Allah dan menerobos apa yang dilarang-Nya. Dengan ilmu ia tahu betapa rahmah Allah dan betapa keras Adzab-Nya. Dengan ilmu, ia tahu ganjaran baik dan buruk dari setiap perbuatannya. Dengan ilmu, ia tahu untuk apa ia hidup dan akan dibawa kemana hidupnya. Dengan ilmu, seseorang tahu bagaimana menjalani hidup dan jalan mana yang ditempuhnya.
Selain itu, seorang yang jatuh cinta pada ilmu agama, akan ‘kecanduan’ dengannya. Sehingga ia tidak mencari candu yang lain. Semakin cinta ilmu, ia semakin sadar banyak hal dari agamanya yang belum ia ketahui. Hingga ia merasa sangat membutuhkan ilmu.


Perbaiki Akhlak Terhadap Keluarga
Jika anak merasa tidak nyaman dengan keluarganya, sehingga ia mencari kenyamanan lain diluar rumah, atau sang anak sudah enggan mendengarkan nasehat orang tuanya, maka periksalah akhlak anda terhadap keluarga. Barangkali akhlak buruk kita yang menyebabkan hal itu. Atau barangkali akhlak kita terhadap keluarga malah tidak jauh lebih buruk dari akhlak kita terhadap tetangga dan teman kerja. Padahal seharusnya keluargalah yang paling layak untuk mendapatkan akhlak terbaik yang kita miliki.
Terutama kepada anak, tunjukkan akhlak yang mulia dan kasih sayang yang hangat. Berikan ciuman, pelukan hangat, candaan, belai rambutnya. Semoga dengan senantiasa memperbaiki akhlak, keluarga pun menjadi tempat yang nyaman bagi anggotanya, sehingga anak tidak mencari kenyamanan lain di luar rumah yang berpengaruh negatif.
Tanamkan Kebiasaan Untuk Memanfaatkan Waktu
Buatlah anak kita memahami benar betapa pentingnya waktu. Pahamkanlah bahwa di dunia ini kita bersaing ketat. Sampaikan kepadanya bahwa di detik kita merasa nyaman membuang waktu kita, ada orang lain seperti kita yang sedang menambah value dirinya dan membuat kita beberapa langkah di belakangnya. Jika banyak waktu yang kita sia-siakan, kita pun akan jauh tertinggal. Baik dalam perkara akhirat, maupun perkara dunia. Jangan sampai kita jadi orang yang kalah dunia-akhirat.Aturlah anak kita agar ia selalu memiliki kesibukan yang bermanfaat. Jangan biarkan ia terlena dengan kekosongan dan kesia-siaan.
Bimbing Anak Dalam Memilih Teman
Poin ini sejatinya paling penting dalam bahasan narkoba. Karena faktor-faktor pemicu ketertarikan terhadap narkoba sebagian besar berasal dari lingkaran pertemanan. Ingin diperhatikan teman, ingin dianggap keren oleh teman, ingin mencoba yang dicoba oleh teman, ingin menunjukkan jati diri dihadapan teman, ingin dianggap sahabat terbaik oleh teman, rasa senang, rileks dan hangat bersama teman, semua ini perasaan-perasaan yang seringkali muncul dari lingkaran pertemanan. Maka akan bahaya sekali jika teman-teman dari anak kita adalah orang-orang yang bobrok, rusak dan jauh dari agama.
Aturlah sedemikian rupa agar anak-anak mendapatkan lingkungan pertemanan yang baik di tempat tinggalnya, sekolahnya, kegiatan ektra-kulikulernya, dan aktifitasnya yang lain. Perkenalkan dan dekatkan ia dengan anak-anak yang shalih yang bersemangat memanfaatkan waktunya dalam hal-hal yang positif.
Luangkan Waktu Untuk Keluarga dan Hidupkan Keceriaan
Rutinitas kadang menimbulkan kebosanan. Maka usir kebosanan dalam keluarga. Aturlah waktu untuk bercengkrama dengan keluarga. Sisihkan waktu untuk bermesraan dengan istri atau suami dan bermain bersama anak-anak. Hadirkan kegembiraan dan keceriaan di tengah keluarga. Lihatlah Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam, seorang Rasul, kepala negara, birokrat, da’i, beliau tetap menyempatkan diri bercengkrama dengan keluarganya. 
Berdoa Kepada Allah
Yang terakhir namun bukan yang paling remeh, adalah berdoa kepada Allah memohon petunjuk dan penjagaan-Nya terhadap diri kita dan terhadap keluarga terutama anak-anak. Mohonlah kepada Allah agar mengkaruniakan keshalihan kepada anak-anak kita. Doa dari ibu menjadi jalan kesuksesan bagi anak-anaknya. Termasuk mendoakan agar menghindarkan anak-anaknya dari narkoba.
 Membentengi anak-anak negeri Indonesia saat ini dengan pengetahuan agama yang kuat serta kasih sayang keluarga yang penuh. Diharapkan akan membentuk karakter anak manusia yang tangguh memiliki jati diri.  Godaan untuk mencoba narkoba tidak dapat menembus generasi Indonesia karena ada rasa kasih sayang kepada orang tua terutama ibu. Anak-anak yang memiliki jati diri akan lebih fokus meraih cita-cita, sehingga tidak rela mengecewakan keluarga dan menghambat cita-citanya dengan pakai narkoba. Generasi emas, generasi sehat tanpa narkoba.




Penulis: Penyuluh Narkoba BNN Kabupaten Kuningan