My Story Beneath of Hidden Treasure

Post Top Ad

Rabu, 19 Maret 2014

Kepemimpinan Islam yang Tak Lekang Oleh Zaman

Krisis multi-dimensi yang melanda negara-negara Muslim didunia baik yang berada diTimur Tengah, Afrika dan Asia termasuk Indonesia, mengindikasikan bahwa umat Islam dizaman sekarang sedang mengalami krisis keteladanan. Hal ini terlihat dari banyaknya para pemimpin negara yang dianggap kurang bijaksana dalam mengemban kepemimpinannya seperti Muamar Khadafi (Presiden Libya), Husni Mubarok (Presiden Mesir), Bashor Al-Assad (Presiden Suriah) dan jauh sebelum mereka ada Suharto, Presiden Indonesia yang harus melengserkan jabatannya setelah 32 tahun berkuasa oleh demonstrasi para mahasiswa. Sebenarnya apa yang terjadi? Apakah para pemimpin Islam zaman sekarang tidak mampu menyesuaikan diri dengan globalisasi? Atau karakter pemimpin yang  kurang kuat sehingga tidak mampu menjad teladan sekaliigus motivator untuk kebangkitan masyarakat madani dan kejayaan Islam? Seperti apakah sosok pemimpin yang patut diteladani bagi terwujudnya masyarakat madani?


Kilas Balik Kejayaan Islam Masa Lalu

Sejarah akan kejayaan Islam seharusnya tidak boleh terlupakan oleh umat Islam modern saat ini.bila merunut sejarah masa lalu ,sejak dimulainya perhitungan tahun Hijriah atau munculnya ajaran Nabi Muhammad bagi umat manusia, Islam mampu menjadi Ideologi dasar perubahan yang lebih baik. Keadaan ini terjadi tidak hanya bagi pemeluknya, tapi juga bagi zamannya saat itu. Ekspansi wilayah yang tidak sekadar dimotori oleh ambisi politik semata, melainkan misi berdakwah dalam penyebaran agama Islam. Membuat Kekhalifahan Islam berkembang dengan sangat pesat dari yang awalnya berada di kota Mekkah dan Madinah, dalam jangka waktu hanya 100 tahun sudah memperluas wilayah hingga semenanjung barat Asia, Benua Afrika, hingga benua Eropa. Bahkan fakta sejarah terbaru membuktikan bahwa Islam masuk ke Indonesia sudah sejak abad ke-7, bukan abad ke-13  seperti yang kita ketahui dibuku pelajaran dulu.

Dalam jangka waktu kejayaan Islam tersebut ilmu pengetahuan dan seni pun berkembang pesat diseluruh dunia dengan kekhalifahan Islam menjadi pusatnya. Ratusan buku dari peradaban Yunani kuno yang hampir punah diterjemahkan kedalam bahasa Arab. Puluhan Universitas berdiri dan banyak ilmuwan jenius lahir yang juga melahirkan berbagai teori hingga menjadi dasar pembuatan teknologi saat ini. Dan tidak dipungkiri bahwa kebangkitan bangsa Eropa dari abad kegelapan tak lepas dari kotribusi kekhalifahan Islam yang dulu memiliki pusat  pendidikan di Cordova Spanyol. Ini semua tidak akan dapat terwujud tanpa adanya kepemimpinan para pemimpin muslim yang hebat sehingga mampu membentuk masyarakat madani dan sejahtera hingga kemahsyurannya menyebar kepelosok dunia. siapakah mereka para pemimpin yang berada dibalik kejayaan peradaban masa itu?

Sosok –Sosok Pemimpin Islam yang Menjadi Panutan

Islam, hadir didunia tidak sekadar sebagai ideologi atau agama saja, tetapi juga sebagai pandangan hidup, aturan, kabar gembira, serta peringatan bagi umat manusia. Alquran, merupakan kitab suci yang didalamnya tidak hanya berisi urusan ibadah antara manusia dan Tuhan (hablum minallah)  serta kisah-kisah masa lalu. Melainkan juga mengatur urusan antara  manusia (hablum minannas), mengatur hal kecil dari urusan makan sampai urusan hukum dan negara. Tentunya identitas Islam tidak lepas dari nama besar Rosul kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang menjadi teladan bagi umat manusia dari masa ke masa.

  1.     Nabi Muhammad SAW

Menjadi manusia paling berpengaruh sepanjang sejarah kemanusiaan versi buku berjudul “The 100” karya Michael Hart. Nabi Muhammad lahir sebagai yatim dan sudah menjadi yatim piatu diusia yang belia. Berbekal ketegaran, keteguhan, dan kejujuran yang dimilikinya, beliau tak hanya seorang Nabi melainkan juga pemimpin politik yang sangat efektif.. pengaruhnya masih demikian besar dan terus berjalan tanpa pernah berhenti sampai kini.



Rasulullah telah menjadi teladan para shahabatnya dan generasi umat sesudahnya, serta menjadi panutan dalam melangkah dan mengarungi samudera yang dahsyat dengan gelombangnya. Ini merupakan sinyalemen keberhasila dalam menjadikan dan mempraktikkan bimbingan Allah di dalam Al Qur’an:

لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُوْلِ اللهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِمَنْ كَانَ يَرْجُو اللهَ وَالْيَوْمَ اْلآخِرَ وَذَكَرَ اللهَ كَثِيْرًا

Sesungguhnya pada diri Rasulullah ada teladan yang baik bagimu, yaitu bagi orang yang mengharap Allah dan hari akhir serta banyak berdzikir kepada Allah.” (Al-Ahzab: 21)

2.     Khulafaur Rasyidin
Wafatnya Rasullullah menyebabkan kesedihan yang mendalam bagi seluruh kaum muslimin saat itu sehingga para sahabat  harus menentukan siapa pemimpin selanjutnya yang akan mengganti Rasullullah. Dan tak lama kemudian dibai’at lah Abu Bakr oleh ‘Umar dan Abu ‘Ubaidah sebagai pemimpin kaum muslimin selanjutnya. Dalam waktu yang begitu singkat; dua tahun tiga bulan masa kepemimpinannya Abu Bakr mampu memberikan yang terbaik untuk kemajuan Islam.Tak kalah dengan agung dan bijaksananya kepemimpinan Abu Bakr. Kepemimpinan ‘Umar pun begitu gemilang. Dan perjalanan hidupnya tertulis dalam tinta emas sejarah Islam.



Setelah Umar, Utsman bin Affan diangkat menjadi khalifah atas dasar musyawarah dan keputusan sidang Panitia enam, yang anggotanya dipilih oleh khalifah Umar bin khatab sebelum beliau wafat. Utsman adalah seorang yang saudagar yang kaya tetapi dermawan. Beliau adalah seorang pedagang kain yang kaya raya, kekayaan ini beliau belanjakan guna mendapatkan keridhaan Allah, yaitu untuk pembangunan umat dan ketinggian Islam. Masa kekhalifannya merupakan masa yang paling makmur dan sejahtera. Konon ceritanya sampai rakyatnya haji berkali-kali.

Ali bin Abi Thalib r.a  menduduki jabatan Khalifah ke-4 menggantikan Usman bin Affan r.a. Ia adalah seorang pemimpin yang benar-benar zuhud dan taqwa kepada Allah SWT. Hal ini terbukti saat beliau menduduki jabatan perbendaharaan Negara. Beliau benar-benar teruji kejujurannya dalam mengelola, mengurus, dan menjaga perbendaharaan Negara. Meskipun Ali bin Abi Thalib menjadi seorang khalifah, Kepala Negara Islam, beliau tidak sombong, tidak memanfaatkan jabatannya untuk hidup bermewah-mewah di dalam istana. Beliau tetap hidup seperti rakyat biasa. Beliau benar-benar empati terhadap kehidupan rakyat jelata.

3.     Harun Ar-Rasyid
Harun Ar-Rasyid adalah kalifah kelima dari kekalifahan Abbasiyah dan memerintah antara tahun 786 hingga 803. Era pemerintahan Harun, yang dilanjutkan oleh Ma'mun Ar-Rasyid, dikenal sebagai masa keemasan Islam (The Golden Age of Islam), di mana saat itu Baghdad menjadi salah satu pusat ilmu pengetahuan dunia.

Di masa pemerintahannya beliau :

* Mewujudkan keamanan, kedamaian serta kesejahteraan rakyat.
* Membangun kota Baghdad dengan bangunan-bangunan megah.
* Membangun tempat-tempat peribadatan.
* Membangun sarana pendidikan, kesehatan, dan perdagangan.
* Mendirikan Baitul Hikmah, sebagai lembaga penerjemah yang berfungsi sebagai perguruan tinggi, perpustakaan, dan penelitian.
* Membangun majelis Al-Muzakarah, yakni lembaga pengkajian masalah-masalah keagamaan yang diselenggarakan di rumah-rumah, mesjid-mesjid, dan istana.

Beliau orang yang mencintai ilmu dan para penuntut ilmu, mengagungkan kehormatan Islam dan membenci debat kusir dalam agama dan perkataan yang bertentangan dengan Kitabullah dan as-Sunnah an-Nabawiyyah.

4.Solahudin Al-Ayubi

Salahudin Al Ayubi atau sering juga di sebut sebagai “Saladin” di dunia barat, merupakan panglima perang Muslim yang dikagumi kepiawaian berperang serta keshalihannya baik kepada kawan dan lawan-lawannya. Keberanian dan kepahlawanannya tercatat sejarah di kancah perang salib. sebagian besar kisah Saladin - yang tersebar baik di Barat maupun di Timur dari sejarah Perang Salib yang panjang di abad ke- 12 itu - adalah juga cerita tentang seorang yang pemberani dalam pertempuran, yang sebenarnya tak ingin menumpahkan darah.

Saladin merebut Jerusalem kembali di musim panas 1187. Tapi menjelang serbuan, ia beri kesempatan penguasa Kristen kota itu untuk menyiapkan diri agar mereka bisa melawan pasukannya dengan terhormat. Dan ketika pasukan Kristen itu akhirnya kalah juga, yang dilakukan Saladin bukanlah menjadikan penduduk Nasrani budak-budak. Saladin malah membebaskan sebagian besar mereka, tanpa dendam, meskipun dulu, di tahun 1099, ketika pasukan Perang Salib dari Eropa merebut Jerusalem, 70 ribu orang muslim kota itu dibantai dan sisa-sisa orang Yahudi digiring ke sinagog untuk dibakar. Shalahuddin meninggal dunia di Damaskus, bahkan ketika rakyat membuka peti hartanya ternyata hartanya tak cukup untuk biaya pemakamannya, hartanya banyak dibagikan kepada mereka yang membutuhkan.

5.     Muhammad Fatih

Dalam sejarah, Islam pernah menaklukkan benua Eropa. Siapa sangka salah satu dari Panglima Perang saat itu adalah seorang pemuda yang sangat saleh, berusia 21 tahun, yang bernama Sultan Muhammad Al Fatih (30 Maret 14323 Mei 1481) . Ia merupakan seorang sultan Turki Utsmani yang menaklukkan Kekaisaran Romawi Timur. Mempunyai kepakaran dalam bidang ketentaraan, sains, matematika & menguasai 6 bahasa saat berumur 21 tahun. Keberadaan Muhammad Al-Fatih telah diprediksi oleh Rasulullah SAW dalam sabdanya:

Kota Konstantinopel akan jatuh ke tangan Islam. Pemimpin yang menaklukkannya adalah sebaik-baik pemimpin dan pasukan yang berada di bawah komandonya adalah sebaik-baik pasukan.” [H.R. Ahmad bin Hanbal Al-Musnad 4/335].


Sejak kecil  Sultan Muhammad Al Fatih dididik oleh seorang wali. Beliau tumbuh menjadi remaja yang memiliki kepribadian unggul. Beliau jadi Sultan, dalam usia 19 tahun menggantikan sang ayah Kejayaannya dalam menaklukkan Konstantinopel menyebabkan banyak kawan dan lawan kagum dengan kepimpinannya serta taktik & strategi peperangannya yang dikatakan mendahului pada zamannya dan juga kaedah pemilihan tenteranya. Ia jugalah yang mengganti nama Konstantinopel menjadi Islambul (Islam keseluruhannya) . Kini nama tersebut telah diganti oleh Mustafa Kemal Ataturk menjadi Istanbul. Untuk memperingati jasanya, Masjid Al Fatih telah dibangun di sebelah makamnya.

6. Wali Songo

Siapa sangka bahwa ada sebuah negara yang  jauh dari tanah kelahiran Nabi besar Muhammad SAW ternyata memiliki pemeluk Islam dengan jumlah terbesar didunia. Indonesia. Berbeda dengan apa yang dilakukan di Timur Tengah, penyebaran Islam yang dilakukan tidak melalui jalan penaklukan melain melalui akulturasi budaya yaitu perdagangan, perkawinan dan kebudayaan. Tentunya semua ini tidak lepas dari jasa  Para Walisongo yang menjadi pembaharu masyarakat pada masanya. Pengaruh mereka terasakan dalam beragam bentuk manifestasi peradaban baru masyarakat Jawa, mulai dari kesehatan, bercocok tanam, perniagaan,  kebudayaankesenian, kemasyarakatan, hingga ke pemerintahan.


Dakwah Walisongo  tergolong telah menuai kesuksesan besar. Rahasia kesuksesan tersebut terletak pada kebersamaan, kepatuhan terhadap bimbingan ulama, keteladanan yang bersumber dari Al-Quran dan As-Sunnah, kemampuan, perencanaan yang akurat, pengorganisasian yang matang, dan tidak menafikan keberadaan Allah Swt.
Di antara nama-nama Walisongo, adalah sebagai berikut:

1.       Sunan Gresik (Maulana Malik Ibrahim)
2.       Sunan Ampel, (Campa Aceh, 1401-Tuban, Jawa Timur, 1481)
3.        Sunan Bonang (Ampel Denta, Surabaya, 1465-Tuban, 1525)
4.      Sunan Giri (Blambangan, tengah abad ke-15, Giri, awal abad 16)
5.      Sunan Drajat (Ampel Denta, Surabaya, sekitar tahun 1470-Sedayu)
6.      Sunan Kalijaga (akhir abad 14, pertengahan abad 15)
7.      Sunan Kudus (abad 15-Kudus, 1550)
8.     Sunan Muria (abad ke-15, abad ke-16)
9.     Sunan Gunung Djati (Mekah 1448- Gunung Jati, Cirebon, Jawa Barat 1570)

Keunggulan Kepemimpinan Islami dari Nabi Muhammad

1.     Unggul, unggul dalam berbuat baik, dalam belajar, dalam ilmu, kemampuan, dan prestasi. Keunggulannya ini membuat ia dihormati.

2.      Visioner, bahwa semua manusia bisa hidup lebih bahagia dalam kesetaraan dan saling menghormati. Beliau menunjukkannya dengan teladan yang efektif, dari sekedar memberi senyum, bersedekah (yang mempertebal rasa syukur dalam hati), menghormati wanita, membebaskan para budak, sampai memaafkan musuh-musuhnya. Ini juga secara politis membuat pengikutnya terus bertambah.

3.     Mempimpin dengan pemahaman, pencerahan, kesabaran dan teladan, tidak perlu dengan otoriter dan paksaan. Muhammad juga aktif membimbing pengikutnya untuk memperluas ilmunya, termasuk belajar sampai kenegeri-negri yang jauh. Dengan kecerdasan intelektual dan moral yang terus berkembang, mereka sendiri jadi mampu dalam melihat mana yang benar dan yang salah.

4.   Kepemimpinan dengan hati, berbuat baik, senyum, beramal pada fakir miskin,  sabar dan berhati lapang, bahkan pada musuh-musuhnya. Beliau percaya bahwa semua orang bisa berubah, bahwa manusia memang tidak diciptakan sempurna dan bisa salah. Ini nanti bisa diperbaiki dengan hati dan ilmu.

5.    Partisipatif, bahkan walau bisa mendapat wahyu langsung dari Allah, tapi beliau menerima dengan baik semua masukan. Ini membuat pengikutnya merasa sangat dihargai dan semakin mencintai Rasulullah.

6.    Prestatif, nabi Muhammad misalnya, sukses dalam berdagang mampu memecahkan masalah dalam merenovasi kakbah, sukses di Madinah, mampu meyakinkan banyak orang dengan kekuatan karakternya. Seorang pemimpin hanya dihargai jika ia mampu memberi informasi pada pengikutnya.

7.    Berani, ini adalah suatu nilai kepemimpinan yang paling disegani. Para pemimpin Islam tidak pernah ragu memperjuangkan kebaikan karena kepercayaannya yang sempurna kepada Allah, Sang Penguasa Alam.

8.   Disiplin, semua keunggulan diatas hanya dapat diperoleh dengan disiplin dan  ketahanan yang sangat tinggi, yaitu disiplin moral dan disiplin ilmu.
Beberapa contoh diatas hanya sebagian kecil dari para pemimpin muslim yang memimpin secara Islami pada zamannya yang membuat kepemimpinannya berjaya. Hampir 100% dari mereka adalah memiliki kareakter-karakter unggulan sehingga membedakan apa yang benar-benar disebut dengan pemimpin atau hanya disebut pimpinan. Salah satu hadist yang mengingatkan kita tentang memahami makna kepemimpinan Islamiuntuk mewujudkan masyarakat madani.

“Janganlah engkau menuntut suatu jabatan. Sesungguhnya jika diberi karena ambisimu maka kamu akan menanggung seluruh bebannya. Tetapi jika ditugaskan tanpa ambisimu maka kamu akan ditolong mengatasinya.” (H.r. Al-Bukhari dan Muslim)

 Memang seperti itulah seharusnya seorang pemimpin sejati. Keteladan yang baik harus senantiasa ditumbuh-kembangkan, agar Cinta, Kerja dan Harmoni antara sang pemimpin dan yang dipimpin terjalin sebuah ikatan hati. Sehingga rakyat pun merasakan kemakmuran dan kesejahteraan dalam kehidupan mereka.


Referensi:
·         http://setiawanraden.wordpress.com/2013/05/03/keteladanan-hal-yang-harus-dimiliki-oleh-seorang-pemimpin/
http://aina-amalia.blogspot.com/2011/12/keteladanan-khalifah-usman-bin-affan.html
·         http://kolom-biografi.blogspot.com/2009/12/biografi-harun-ar-rasyid-pemerintahan.html
·         http://www.lampuislam.blogspot.com/2013/09/kisah-kesalehan-muhammad-al-fatih-sang.html
·         http://bintuahmad.wordpress.com/2012/04/04/perjalanan-dakwah-walisongo-di-nusantara/Karakter-Karakter yang Harus Dimiliki Pemimpin Islam
·         http://novykayra.blogdetik.com/2013/07/11/keunggulan-kepemimpinan-nabi-muhammad-saw/


Tidak ada komentar:

Posting Komentar