My Story Beneath of Hidden Treasure

Post Top Ad

Kamis, 03 November 2016

Napak Tilas di Wisata Cibulan Kuningan

Saya akan membagikan cerita piknik lagi selama saya berada di Kuningan. Piknik yang ingin saya ceritakan saya kasih judul “Napak Tilas di Wisata Cibulan Kuningan”, hehe.. Terinspirasi oleh Prabu Siliwangi yang pernah meninggalkan petilasan ditempat ini dengan bertapa, sehingga dengan pertapaannya ini Allah menganugrahi tempat ini dengan mata air yang super jernih berupa 7 sumur. Nah, seperti apa wisata Cibulan ini? Mari jelajahi bersama melalu cerita saya, Hayuuuk…



Saya mengunjungi wisata Cibulan dengan beberapa teman saya, saya penasaran karena memang baru pertama kalinya. Sehingga patut dicoba ya kan?! Objek wisata ini terdiri dari Sebuah kolam renang air segar yang luas dan uniknya kamu bisa berenang dengan ikan. Selain itu ada 7 sumur keramat sebagaimana yang pernah dinyanyikan oleh ratu dangdut bunda Elvi Sukaesih. Objek wisata Cibulan merupakan salah satu objek wisata tertua di Kuningan. Objek wisata ini diresmikan pada 27 Agustus 1939 oleh Bupati Kuningan saat itu, yaitu R.A.A. Mohamand Achmad.



Dekripsi Wisata
·         Kolam Ikan
Di dalam objek wisata ini terdapat dua kolam besar yang berbentuk persegi panjang. Kolam pertama berukuran 35x15 meter persegi dengan kedalaman sekitar 2 meter. Sedangkan, kolam kedua berukuran 45x15 meter persegi yang dibagi menjadi dua bagian. Bagian pertama berkedalaman 60 sentimeter dan bagian kedua berkedalaman 120 sentimeter. Kedua kolam ini selalu dikuras sekali dalam dua minggu, atau bisa lebih. Hal itu bergantung kebersihan air.
Setiap kolamnya dihuni oleh puluhan ikan yang berwarna abu-abu kehitaman dan disebut sebagai kancra bodas atau ikan dewa (Tor douronensis). Ukurannya berbagai macam mulai dari yang panjangnya 20-an sentimeter hingga 1 meter. Ikan Dewa adalah sejenis ikan yang dikeramatkan oleh penduduk di sekitar wilayah Desa Manis Kidul karena dipercaya mempunyai keistimewaan tertentu. Nah, ternyata daya tarik ikan ini dimanfaatkan pengelola layaknya atraksi lumba-lumba dimana wisatawan yang berminat boleh berfoto bersama ikan dengan membayar sejumlah rupiah. Kalo ga salah sih 10 ribu atau 20 ribu rupiah gitu deh. Selain itu juga wisatawan bisa memberi makan ikan dewa dengan ikan kecil-kecil seharga 5 ribu rupiah perpaketnya.


Meski semua kolam itu dihuni puluhan ikan kancra bodas atau ikan dewa, kolam-kolam di Cibulan dibuka sebagai kolam pemandian umum. Jadi kamu kalo mengunjunginya disini bisa merasakan sensasi mandi bareng ikan dewa dalam kolam. Tempat rekreasi ini dilengkapi pula dengan fasilitas khas tempat pemandian, seperti tempat ganti pakaian, 6 buah kamar kecil dan 2 buah kamar mandi untuk tempat bilas seusai berenang.

·         7 Sumur Keramat
Selain kolam dengan ikan dewanya yang jinak, di sudut barat pemandian ini juga terdapat tujuh sumber mata air yang dikeramatkan yang bernama Tujuh Sumur. Tujuh mata air ini berbentuk kolam-kolam kecil yang masing-masing mempunyai nama tersendiri, yaitu: Sumur Kejayaan, Sumur Kemulyaan, Sumur Pengabulan, Sumur Cirancana, Sumur Cisadane, Sumur Kemudahan, dan Sumur Keselamatan. Di antara ketujuh sumur itu, konon ada salah satu sumur yang berisikan Kepiting Emas, yaitu Sumur Cirancana. Apabila ada orang yang sedang mujur dan dapat melihat wujud dari Kepiting Emas itu, maka segala keinginannya akan terkabul.
Pengen nunjukin betapa langsingnya saya jd perlu perbandingan, haha ..( hadeuh,padahal gagal pose )
ini dengan teman sepermainan

Tujuh mata air itu terletak mengelilingi sebuah petilasan yang konon merupakan petilasan Prabu Siliwangi ketika ia beristirahat sekembalinya dari perang melawan Kasultanan Mataram. Petilasan itu berupa susunan batu seperti menhir dan dua patung harimau loreng (lambang kebesaran Raja Agung Pajajaran). Tujuh sumur dan petilasan Prabu Siliwangi ini sering dikunjungi orang untuk berziarah, terutama pada malam Jumat Kliwon atau selama bulan Maulud dalam penanggalan Hijriah. Mereka percaya bahwa air di tempat itu akan membawa berkah dan dapat mengabulkan permohonan mereka.
Dan saya telah mencoba ketujuh sumurnya memang segar sekali airnya. Tapi sayangnya ditiap sumur ada pungli (maaf ya walaupun sukarela). Untuk masuk ke area sumur bayar 2000, dan tiap sumur ada lagi sampai 7 kali plus petilasannya. Belum lagi ada pemandunya yang ngajak kita speak2  kalo untuk yang baru pertama kali kesitu. walau emang bayarnya sukarela. Tapi ga tahu juga apakah kita boleh menolak masuk tanpa didampingi pemandu? Hmmm….


saya membelakangi macan lambang prabu Siliwangi

Nama-nama sumur  (turis paling narsis)

Air di Cibulan selalu bersih, bening, sejuk, dan melimpah, meskipun pada musim kemarau panjang. Semacam air zam-zam ala Indonesia gitu deh. Konon dari cerita juga air disini muncul lantaran doa yang dipanjatkan Prabu Siliwangi layaknya air zam-zam berkat doa Siti Hajar yang keluar melalui pukulan kaki bayi nabi Ismail.  Itulah sebabnya, selain sebagai tempat rekreasi, Cibulan juga dijadikan sebagai sumber air untuk Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kuningan dan dimanfaatkan Pertamina untuk memasok kebutuhan air bersih di dua kompleks miliknya, yaitu Padang Golf Ciperna di Kota Cirebon, dan Kantor Daerah Operasi Hulu Jawa Bagian Barat (DOH JBB) di Klayan, Kabupaten Cirebon. Masya Allah ya…
Sejarah
Menurut cerita yang berkembang di kalangan Masyarakat Desa Maniskidul dan masyarakat Kuningan pada umumnya, ikan dewa yang ada di kolam Cibulan ini konon dahulunya adalah prajurit-prajurit yang membangkang atau tidak setia pada masa pemerintahan Prabu Siliwangi. Singkat cerita, prajurit-prajurit pembangkang tersebut kemudian dikutuk oleh Prabu Siliwangi sehingga menjadi ikan. Konon ikan-ikan dewa ini dari dulu hingga sekarang jumlahnya tidak berkurang maupun bertambah.

Apabila kolam dikuras, ikan-ikan ini akan hilang entah kemana, namun saat kolam diisi air, mereka akan kembali lagi dengan jumlah seperti semula. Terlepas dari benar atau tidaknya legenda itu sampai saat ini tidak ada yang berani mengambil ikan ini karena ada kepercayaan bahwa barang siapa yang berani mengganggu ikan-ikan tersebut akan mendapatkan kemalangan.

Aksesibilitas
Wana wisata ini dapat dicapai dari Kota Kuningan dan dari Kota Cirebon. Terletak di Jalur Jalan Raya Kuningan-Cirebon, kondisi jalan umumnya beraspal dan baik, dapat dilalui kendaraan roda dua dan empat, dengan jarak rute perjalanan sebagai berikut :
·         Kuningan – Cibulan ± 10 Km.
·         Cirebon – Cibulan ± 20 Km.


HTM (Harga Tiket Masuk)

Jadi kalo masuk disini memang saya sarankan untuk punya uang extra, apa lagi kalo nraktir ya.. Why? Berbeda dengan tempat wisata lain, disini cenderung mahal. Harga tiket masuk hanya 17 ribu rupiah (jauh lebih murah daripada masuk gedung bioskop,ko.. santai aja,hehe..) parkir 1 motor 3ribu, 1 mobil mungkin antara 5000 atau 7000 ya? Untuk masuk 7 sumur wajib bayar 2 ribu nah klo mau nyamper satu-satu sumurnya jika masing-masing sumur seharga 2 ribu kali 7 plus petilasan maka 2 ribu  kali 9 atau 18 ribu per orang. Jika satu rombongan perlu pemandu paling tidak bayar 10 ribu sampai 20 ribu per rombongan.

Mereka juga menjual airnya satu jirigen 1,5 liter seharga 15 ribu, pilihan mau beli atau tidak juga it’s okay. Untuk mencoba terapi ikan bayar 5000 rupiah, ngasih makan ikan 5000 rupiah, berfoto dengan ikan 20 ribu rupiah (kalo ga salah). Juga ada sewa tikar, tapi ga nyoba nanya jadi ga tau berapa. Enaknya, klo beli makanan boleh disitu atau bawa sendiri dari rumah, juga gapapa kan jadi lebih hemat atuh.  Oya, sebagai kritik juga untuk pengelola nih, sebab disini masih ditemukan beberapa pengemis yang mengganggu kenyamanan wisatawan. Semoga kedepannya bisa ditertibkan ya…

Informasi ini saya berikan supaya pas kamu main kesana nanti ga merasa dirugikan, dan menyiapkan uang receh untuk menghadapinya. Serugi-ruginya main disini masih lebih boros main di Mall ko, Hehe… Jangan lupa siapkan pula uang untuk belanja souvenir yang ada dikawasan wisata ini. Beberapa souvenir unik dan khas Kuningan disini tergolong murah kalau dibandingkan beli di Borobudur apa lagi pantai Kuta. Dan silakan tawar aja. 


Oke, mumpung saya masih di Kuningan akan saya puas-puaskan berpiknik di tempat Indah ini. Sehingga saatnya saya harus move on dari tempat ini, tiada penyesalan ya.. Tunggu tulisan jalan-jalan saya berikutnya ya… Salam Piknik!!!!


REFERENSI
https://id.wikipedia.org/wiki/Cibulan



Tidak ada komentar:

Posting Komentar