My Story Beneath of Hidden Treasure

Post Top Ad

Sabtu, 28 November 2020

Aku Akan Menjadi Pemimpin Yang Menjaga Keseimbangan Alam Demi Kemanusiaan

 



Aku prihatin dengan berita kebakaran hutan yang sempat melanda  Papua beberapa minggu lalu. Kebakaran yang seluas kota Seoul dilakukan oleh perusahaan Korea Selatan yang berinvestasi dan bereksplorasi di Indonesia. Hal yang lebih ironis bahwa  berdasarkan data yang di-release oleh Forest Watch Indonesia pada tahun 2019 lalu, setelah Reformasi pada tahun 2000 tutupan hutan alam 106,4 juta hektare, kemudian sisa hutan menurun di era periode dua Pemerintahan SBY pada tahun 2009 dengan luasan 93 juta hektar.


Penurunan jumlah tutupan hutan alam tersebut terus berjalan  sampai dengan tahun 2017, di era Pemerintahan Jokowi luas tutupan hutan alam tersisa 82,8 juta hektare atau sekitar 43 persen dari luas daratan Indonesia. Rasio luas tutupan hutan alam dibanding luas daratan pun semakin terlihat miris. Region Jawa, Bali Nusa dan Sumatera, rasio hutan alamnya sudah berada dibawah 30 persen. Region Kalimantan dan Sulawesi dibawah 50 persen. Tinggal region Papua dan Maluku yang rasio hutan alamnya masih cukup besar yaitu 81 persen dan 57 persen.


Namun bisa kita lihat, Papuapun sepertinya tidak akan lama lagi mempertahankan hutan alamnya yang luas jika terus kita biarkan. Kemudian yang jadi pertanyaan : haruskah investasi merusak alam dan kehidupan makhluk didalamnya? Apakah tidak ada jalan lain? Atau ini satu-satunya jalan untuk membuat ekonomi Indonesia maju? Namun kemajuan ekonomi untuk siapa? Rakyatkah? Expatriatkah? Konglomeratkah? Rakyat mana yang akan makmur jika sumber kehidupannya dibakar habis? Sedangkan bencana terus melanda karena perusakan alam yang terus-menerus? Lalu apa yang harus aku lakukan jika aku menjadi pemimpin nanti?


JIka aku menjadi pemimpin setidaknya ada empat hal yang ingin aku perhatikan untuk perubahan positif pada lingkungan sosial dan alam, diantaranya adalah mengkampanyekan dan mewujudkan :


1. Great Human Resources (Sumber Daya Manusia yang Hebat)


Semakin cerdas seseorang akan semakin peduli pada orang lain, alam, dan lingkungan. Untuk menjadi suatu negara yang besar dan maju serta memperhatikan iklim dan alam tidak cukup dengan hanya mengandalkan pemimpinnya saja. Meskipun pemimpin adalah faktor yang paling menentukan berhasil atau tidaknya untuk mencapai tujuan. Bagaimanapun rakyat tentu memiliki andil yang besar untuk membantu pemimpinnya. Hubungan rakyat dan pemimpin itu ibarat orang tua dan anak. Tidak bisa saling mengabaikan satu sama lain, apa lagi mementingkan ego masing-masing. Ketika keduanya saling bersinergi, jujur dan percaya, maka tidak ada yang tidak mungkin.


Untuk membentuk SDM yang hebat diperlukan pemimpin yang hebat. Tidak sebatas pintar, namun biijaksana, jujur, tegas, dan adil. Dari sini rakyat dapat mengambil teladan untuk belajar dan bekerja secara tulus hati. Tidak hanya pemerintahan dan kepemimpinan, rakyat perlu direformasi terutama secara pendidikan karakter dan keahlian yang perlu ditingkatkan secara signifikan. Sudah saatnya mengubah sistem pendidikan sekolah yang tidak hanya menciptakan buruh untuk disuruh. Namun sistem pendidikan dengan spirit entrepeneurship yang menciptakan insan manusia tangguh, dermawan, rendah hati, kreatif, inisiatif dan solutif. Sehingga memiliki daya saing tinggi dengan masyarakat dunia lainnya.


2. Green Investment (Investasi Hijau)



     Investasi hijau tidak bisa disepelekan dalam urusan investasi. Jika belum begitu akrab apa itu investasi hijau adalah bentuk investasi yang bertanggung jawab secara sosial di mana investasi dilakukan di perusahaan yang mendukung atau menyediakan produk dan praktik ramah lingkungan.  Diakui atau tidak, alam adalah pelindung kehidupan manusia dibumi terutama pepohonan dan tanaman pangan. Dalam pengamatanku, sampai saat ini investasi dan kelestarian lingkungan masih berjalan berlawanan. Bagaimana kita melihat setiap tahun selalu terjadi kebakaran hutan baik sengaja atau tidak sengaja yang pada akhirnya menjadi kebun sawit atau pertambangan. JIka green investment disepelekan, bencana alam seperti tanah longsor, banjir, kekurangan air bersih akan terus berlanjut.

           

3. Green Technology (Teknologi Hijau)


    Bila green investment dititikberatkan pada investasi yang berorientasi pada pembangunan perusahaan yang ramah lingkungan. Maka green technology dimaknai dengan integrasi antara teknologi modern dan ilmu lingkungan untuk lebih melestarikan lingkungan global dan sumber daya alam serta untuk mengurangi dampak negatif dari aktifitas manusia di planet bumi. Bentuk greentech dapat dilakukan melalui substitusi kendaraan energy fosil dengan kendaraan energy listrik. Substitusi dari Pembangkit Listrik Tenaga  batu bara dan minyak bumi menjadi tenaga surya, air, uap, dan energy terbarukan lainnya. Selain itu mulai menghilangkan komponen penghasil Freon pada AC dan kulkas yang berdampak buruk pada atmosfir bumi. Serta pemanfaatan teknologi-teknologi lain yang ramah terhadap lingkungan dan bumi. Karena greentech dapat memperbaiki bumi dari akibat pencemaran teknologi-teknologi konvensional.


4. Healthy Lifestyle (Gaya Hidup Sehat)


Berdasarkan penelitian Stanford University di Amerika Serikat, Indonesia merupakan negara paling malas berjalan kaki di seluruh dunia. Studi ini mengungkap, rata-rata orang Indonesia hanya berjalan 3.513 langkah setiap hari. Kemudian disusul Arab Saudi 3.807, Malaysia 3.963, Filipina 4.008, dan Afrika Selatan 4.105. Alasan malas berjalan kaki disebabkan seringnya menggunakan kendaraan bermotor. Padahal rajin jalan kaki juga dapat mencegah osteoporosis, menurunkan resiko penyakit diabetes, menjaga kestabilan tekanan darah, meningkatkan sistem imun dan jumlah vitamin D dalam tubuh. Jika tubuh sehat maka pikiranpun jadi lebih sehat dan bahagia. 


Healthy lifestyle lain yang dapat membantu bumi dari efek pemanasan global adalah lebih banyak mengonsumsi sayuran dan buah-buahan daripada daging. Selain karena berserat tinggi yang bagus untuk kesehatan tubuh, makanan yang berasal dari nabati lebih dapat menyelamatkan bumi karena proses yang tidak panjang sebagaimana makanan hewani. Dalam (BBC,2016) menyatakan bahwa produksi makanan menyumbang sebanyak seperempat hingga sepertiga dari seluruh emisi gas rumah kaca antropogenik (polusi yang disebabkan oleh manusia) di seluruh dunia, dan beban tanggung jawab atas angka-angka tersebut jatuh pada industri peternakan. Makanan, khususnya hewan ternak, juga membutuhkan banyak tempat dan ini merupakan sumber emisi gas rumah kaca akibat konversi lahan serta hilangnya keanekaragaman hayati. Dari sekitar lima miliar hektar lahan pertanian di dunia, 68% digunakan untuk lahan peternakan.


Healthy lifestyle juga dapat berupa mengurangi konsumsi pemakaian barang yang berlebihan seperti pakaian dan sampai plastik yang dapat meningkatkan pembuangan sampah. Dengan menerapkan healthy lifestyle, maka kerugian negara pada bidang kesehatan karena banyaknya masyarakat yang sakit karena kurang bergerak dan terlalu banyak makan protein hewani dapat ditekan. Selama ini penyakit degeneratif seperti serangan jantung, diabetes, kolesterol dan sebaginya adalah faktor terbesar pembiayaan kesehatan untuk masyarakat. Demikian pula terhadap pembukaan hutan alami untuk peternakan dan pengolahan daging. Sehingga tetap akan membuat alam terjaga kelestariannya.




Paling tidak empat poin utama itu adalah perubahan positif yang ingin aku capai bila aku seorang pemimpin yaitu untuk mewujudkan manusia yang sehat dan alam yang lestari. Beberapa diantaranya Great Human Resources, Green Investment, Green Technology, dan Healty Lifestyle. Karena manusia dan alam akan selalu hidup berdampingan. Untuk mewujudkan alam yang lestari maka semua tergantung pada manusia terutama peran generasi muda. Generasi muda punya peran signifikan karena selain jumlahnya yang kini mendominasi, merekalah yang nanti menjadi penerus bumi ini. Jika bumi dihuni oleh manusia-manusia tamak maka akan semakin rusak. Namun bila dihuni oleh manusia-manusia yang bersedia hidup sederhana dan memperhatikan keberlangsungan hayati maka manusia dapat menekan laju kerusakan bahkan membantu bumi dari ancaman kerusakan, termasuk penyakit-penyakit yang mematikan.

 




Tidak ada komentar:

Posting Komentar