My Story Beneath of Hidden Treasure

Post Top Ad

Rabu, 12 Februari 2014

Lestari Hutanku, Lestari Bumi Pertiwiku


Bencana banjir awal tahun 2014 secara umum dipahami sebagai akibat dari curah hujan yang sangat tinggi ditambah dengan tersumbatnya drainase sehingga menghambat aliran air banjir. Tapi tahukah Anda bahwa ada masalah yang besar dibalik curah hujan yang tinggi tersebut? Tingginya curah hujan merupaakn salah satu dampak dari fenomena alam yang disebut pemanasan global.  Perubahan iklim berupa pemanasan global merupakan malapetaka masa depan. Namun, kita bisa mencegahnya yaitu selain dengan pengurangan konsumsi bahan bakar fosil adalah dengan pelestarian hutan.

Hutan dapat mempengaruhi cuaca dengan mengontrol curah hujan dan penguapan air dari tanah. Hutan membantu menstabilkan iklim dunia dengan menyimpan karbon dalam jumlah besar yang jika tidak tersimpan akan berkontribusi pada perubahan iklim. Hutan juga merupakan rumah bagi dua pertiga dari spesies tanaman dan binatang di dunia. Yang berarti ratusan ribu tanaman dan pohon yang berbeda jenis dan jutaan serangga-masa depan mereka juga tergantung pada hutan-hutan purba. Hutan juga bermanfaat bagi industri farmasi, kerajinan, pariwisata, dan ilmu pengetahuan.Tidak itu saja, Hutan-hutan adalah rumah bagi jutaan orang rimba yang untuk bertahan hidup bergantung dari hutan-baik secara fisik maupun spiritual. Kini hutan terancam, apa penyebab  dan yang dapat kita perbuat agar hutan dapat lestari dan melakukan fungsinya secara optimal untuk pencegahan pemanasan global?

Hutan sebagai paru-paru dunia yang nyaris terancam (sumber: lihat disini)

Kawasan hutan Indonesia, negara kita tercinta ini mencapai 162 juta hektar dan lahan hutan terluas terdapat di Papua (32,36 juta hektar). Lokasi hutan Indonesia lainnya terdapat di Kalimantan (28,23 juta hektar), Sumatera (14,65 juta hektar), Sulawesi (8,87 juta hektar), Maluku dan Maluku Utara (4,02 juta hektar), Jawa (3,09 juta hektar), serta Bali dan Nusa Tenggara (2,7 juta hektar). Bahkan, Indonesia adalah pemilik hutan hujan tropis terluas ke-3 di dunia setelah Brasil dan Kongo! Namun, Indonesia semakin menjadi perhatian dunia, karena kerusakan sumber daya hutan (deforestasi) yang benar-benar parah. Bahkan pada tahun 2007, Indonesia ditetapkan sebagai “ negara yang memiliki tingkat kehancuran hutan tercepat di antara negara-negara yang memiliki 90 persen dari sisa hutan di dunia“ dalam Guinness World Records. Sungguh memprihatinkan…

 Penyebab Masa Depan Hutan Terancam
Selama 60 tahun terakhir ini kegiatan deforestasi atau penggundulan hutan diyakini telah merusak hutan seluas lebih dari 10 juta hektar  dan telah menggunduli sebanyak 40% dari luas hutan Indonesia. Jika diumpamakan, Indonesia telah menghancurkan luas hutan yang setara dengan 300 lapangan sepakbola setiap jamnya. Penyebabnya antara lain  pembukaan lahan perkebunan agrikultur dalam skala besar terutama perkebunan kelapa sawit, Kolonisasi, Illegal logging atau dikenal sebagai perambahan hutan, pembalakan liar, penebangan hutan. Kebakaran hutan yang sengaja dilakukan untuk membuka lahan baru, umumnya terjadi sebelum tiba musin hujan. Penambangan di areal hutan, yang membuat kerusakan hutan dengan tingkat polusi limbah tinggi, khususnya limbah pertambangan di sungai dan mata air.   




Yang Dapat Kita Lakukan dalam Melestarikan Hutan
Forest Watch Indonesia  telah mencatat kerusakan hutan di Indonesia dari tahun terus meningkat dan saat ini sudah mencapai 2 juta hektar per tahun. Saat ini diperkirakan luas hutan alam yang tersisa hanya 28% dan jika tidak segera dihentikan, hutan yang tersisa akan segera musnah. Itulah sebabnya kita harus melakukan sesuatu untuk Protect Paradise terhadap kelestarian hutan kita yang merupakan aset kehidupan sekarang dan masa depan. Pihak yang paling berwenang terhadap penanggulangan ini tentunya pemerintah terutama departemen kehutanan dan pihak perusahaan yang memiliki kepentingan seperti produsen kertas dan produsen kelapa sawit. Pemerintah harus bisa menciptakan kebijakan Undang-Undang dan tindakan yang tegas. Menempatkan lebih banyak polisi hutan, serta menghimbau warga masyarakat tentang penting hutan bagi kemaslahatan hidup mereka. Perusahaan besar seharusnya berperan untuk mengekplorasi bukan mengeksploitasi.

Sedang sebagai masyarakat kita bisa berteriak dengan mengajak semua orang untuk meningkatkan kesadaran akan masalah ini dan hanya akan membeli produk-produk dari minyak sawit yang bebas dari deforestasi. Disisi lain penggunaan produk dengan cara bijaksana seperti tidak menghamburkan pemakaian kertas dan ada usaha untuk mendaur ulangnya untuk dapat dipergunakan kembali. Konsumsi yang berlebihan terhadap kertas dan minyak kelapa sawit berimbas pada peningkatan produksi yang sering kali dengan jalan mengabaikan kepentingan hutan. Untuk itu selain kita berhemat kita juga berhak untuk tahu apakah produk kesayangan kita terkait dengan kehancuran hutan Indonesia dan kepunahan flora-fauna. Mari kita dukung kampanye Protect Paradise yang sangat positif ini dan mulai menciptakan kehidupan yang lebih baik, bagi hewan, bagi kita manusia dan bagi Planet Bumi tercinta.

Referensi:

http://www.greenpeace.org/seasia/id/campaigns/melindungi-hutan-alam-terakhir/

http://www.greenpeace.org/seasia/id/aksi-kamu/Protect-Paradise/

http://hijupblog.tumblr.com/post/45739855697/hutan-indonesia-adalah-paru-paru-dunia

 

 

1 komentar:

  1. paling nggak suka sama orang yag merusak lingkungan apa lagi yang menggunduli hutan untuk kepentingan pribadi. ayo selamatkan hutan!

    BalasHapus