My Story Beneath of Hidden Treasure

Post Top Ad

Kamis, 24 Juli 2014

Perkebunan Teh Tambi, Agrowisata yang Bikin Pengen Kembali

Pengalaman yang tak terlupakan tentang Wonosobo adalah ketika temanku mbak Lina yang merantau ke Semarang mengajakku untuk menghabiskan tahun baru 2011 di kampung halamannya, Wonosobo. Adalah sebuah anugerah untuk pergi keluar kota dengan merayakan suasana tahun baru yang berbeda, terlebih aku belum pernah benar-benar pergi kesana kecuali hanya lewat saja. Hehehe.. seperti apa pengalamanku saat itu? Mari kita flashback sesuai kapasitas memori saya saat ini :D

Saya di perkebunan teh Tambi tahun 2011

Kala itu pada bulan Desember 2010 tanpa ada rencana penyambutan acara tahun baru 2011, tiba-tiba mbak Lina mengajakku untuk main kerumahnya.  “Nov, tahun baru ke Wonosobo yuk?!”. Wah.., mendengar ajakan itu tanpa pikir panjang aku langsung mengiyakannya.”Lalu sama siapa dan gimana kesananya?” tanyaku. Dengan santai mbak Lina menjawab, “Santai saja, kita kesana sama mbak Evi dan pakai mobilnya mas Iwan, entar dia juga yang nyetir lho..”



Singkat cerita 2 hari sebelum tahun baru kami langsung berangkat ke Wonosobo menyambangi rumah mbak Lina. Awalnya kami berencana untuk pergi ke Dieng, sayang karena cuaca sedang musim hujan, kami khawatir itu menyebabkan struktur tanah daerah sana sedang labil. Sehingga kami memutuskan untuk pergi ke tempat rekreasi lain yang tidak kalah menarik dengan Dieng. Yap! Tak usah pikir panjang kami putuskan pergi ke kebun teh Tambi.



Menyusuri sepanjang jalan 15 kilometer dari Kota Wonosobo tidak begitu terasa lantaran keindahan alam perkebunan teh Tambi. Membentang di lahan seluas 800 hektar lebih dan suhu 15 derajat celcius, Perkebunan teh ini terletak di Desa Tambi, Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo. Jaraknya bisa ditempuh menggunakan kendaraan pribadi dari Kota Wonosobo yang hanya berjarak 16 kilometer ke arah utara. Angkutan umum juga ada.



Dulunya (1885) perkebunan ini merupakan milik Belanda dengan nama Bagelen Thee & Kina Maatschappij yang dikelola oleh NV John Peet berkantor di Jakarta. Setelah Indonesia merdeka, diambil alih oleh Pemerintah Republik Indonesia, yang selanjutnya setelah Konferensi Meja Bundar kembali diserahkan kepada pemilik semula. Tahun 1954 perkebunan dijual kepada NV Eks PPN (Pegawai Perkebunan Negara) Sindoro Sumbing. Tahun 1954 NV Eks PPN Sindoro Sumbing bekerja sama dengan Pemerintah Daerah Wonosobo mendirikan sebuah perusahaan baru bernama NV Tambi dan yang sekarang telah berganti nama menjadi PT Tambi. 

Kelebihan Agrowisata Tambi
Selain pemandangan yang indah, di agrowisata Tambi kita juga bisa menikmati  Factory Tour, dengan diajarkan memilih teh yang bagus, mencoba memetik teh sendiri dengan karangjang dipunggung dan caping gunung, setelah itu bisa langsung menyaksikan langsung proses pembuatan teh secara detail sampai pengepakan. Teh Tambi merupakan brand yang di keluarkan dari perkebunan teh tambi. Produk Teh Tambi ini sudah mengelabuhi di panca pasar luar negeri dan kita juga bisa menemukan di semua pusat oleh-oleh dieng.
Selain Factory Tour, kita juga bisa menikmati wahana out bound. Wahana ini tersedia bagi kita yang tertarik dengan tantangan dan bagi yang suka seru-seruan dengan keluarga, rekan kerja ataupun teman terdekat. Sebelum out bound Tea Walk juga tersedia di Perkebunan Teh Tambi dengan berbagai pilihan rute. Rute pendek dengan jarak tempuh 1-2 km, rute menengan 2-3 km dan rute jauh 3-9 km. Dan masih ada beberapa kelebihan dari lokasi agrowisata perkebuna teh Tambi ini adalah:

  • ·         Lokasi wisata yang terkenal dengan pemandangan alam yang segar, bebas polusi sehingga cocok untuk acara berlibur di akhir pekan.
  • ·         Tambi berlokasi di lereng sebelah barat gunung Sindoro dekat dengan Dataran Tinggi Dieng yang sudah terkenal.
  • ·         Hanya 20 menit dari kota Wonosobo dengan menggunakan kendaraan pribadi maupun umum.
  • ·         Perjalanan dengan pemandangan indah di jalur utama menuju Dataran Tinggi Dieng.
  • ·         Tersedianya makanan khas Wonosobo dan paket hiburan menarik yang dapat dipesan.
  • ·     Adanya beberapa obyek wisata lainnya yang terdekat dengan Agrowisata Tambi seperti Telaga menjer, Dataran Tinggi Dieng, Bumi Perkemahan Jumprit serta wahana arung jeram di sungai Serayu.

Adanya penginapan berupa Homestay & Villa  Tambi menambah lengkapnya perjalanan wisata setelah seharian penuh menikmati panorama alam Tambi dan Dieng. Homestay Tambi merupakan salah satu penginapan dieng yang banyak diburu para wisatawan karena terkenal dengan landscape hijaunya hamparan perkebunan tambi dengan background Gunung Sindoro. Saat senja tiba harum semerbak secangkir teh tambi tersedia di gazebo-gazebo homestay tambi sebagai teman berbincang dengan sahabat atau keluarga, lho..
Harga tiket masuk tempat ini terbilang sangat murah. Hanya dengan biaya Rp 20.000/orang pengunjung sudah bisa merasakan sejuknya berjalan-jalan di kawasan kebun teh sambil melihat bagaimana proses pembuatan teh di pabrik. Jika ingin memperoleh paket makan siang cukup menambahkan Rp 20.000 lagi. Selain itu Agrowisata Perkebunan Tambi juga menyediakan paket outbond. Pengunjung dikenakan biaya sebesar Rp 85.000/orang dengan minimal rombongan berjumlah 20 orang.


Ok, ingin coba merasakan petualangan di perkebunan Teh Tambi seperti saya? Yuuk bikin rencananya ya.. semakin rame semakin asyik euy! Bersamaan dengan artikel ini, saya ucapkan selamat Ulang Tahun untuk Kabupaten Wonosobo di usianya yang ke-189 tahun. Semoga menjadi salah satu Kabupaten unggulan yang berdaya saing tinggi dengan rakyat makmur dan sentosa, ya..



Postingan artikel ini diikutsertakan dalam Giveaway #HariJadiWonosobo189




4 komentar:

  1. Artikelnya menarik, untuk referensi wisata ke Tambi.

    BalasHapus
    Balasan
    1. terima kasih. senang bisa menjadi referensi wisata :)

      Hapus
  2. numpang metik tehnya..mkasih..
    visit us
    shinemage.blogspot.com

    BalasHapus