My Story Beneath of Hidden Treasure

Post Top Ad

Kamis, 28 Juli 2016

Tamasya dan Outbond Bersama Rekan Kerja di Pangandaran

Melakukan perjalanan wisata sangat baik untuk merangsang kreativitas dan kinerja karena memberikan efek relaksasi untuk tubuh. Oleh sebab itu, banyak institusi dan instansi menjadikan tamasya dan outbond sebagai agenda rutin tahunan. Tidak terkecuali instansi tempat saya mengabdi. Nah.. seperti apa agenda tamasya saya dan rekan-rekan kerja saya?

Tempat saya bekerja adalah berada di Kuningan yang juga merupakan daerah pusat wisata pegunungan. Akan tetapi dalam lingkungan kerja hanya saya yang pendatang, tentu teman saya yang lain sudah bosan dengan daerah wisata disini. Sehingga untuk tamasya memilih wisata pantai, karena sesuatu yang hampir ga mungkin ditemui di Kuningan. Pangandaran adalah pilihan yang akhirnya menjadi daerah wisata pilihan kami.



Perjalanan pada 30 april sampai 1 Mei lalu ini selama 2 hari 1 malam cukup memberikan kesan yang menyenangkan. Berangkat pada jumat malam hari dan sampai di Pangandaran pada keesokan paginya langsung sarapan di salah satu rumah makan di pingggir pantai. Setelah itu kami langsung bergegas ke Sungai Green Canyon.
Green Canyon

Di Green Canyon kami menikmati wisata air sungai dengan body rafting. Oke, seperti apa deskripsi tentang Green Canyon ? ini yang saya dapai dari sumber di internet. Green Canyon atau lebih dikenal sebagai Cukang Taneuh oleh warga sekitar, berlokasi di Desa Kertayasa, Kecamatan Cijulang, Kabupaten Ciamis. Kurang lebih 31 km dari Kota Pangandaran. Asal muasal nama Green Canyon sendiri adalah dari seorang turis Perancis yang datang pada tahun 1993. Hal ini dikarenakan airnya yang jernih kehijauan dari sungai dan lumut hijau berlimpah di sisi tebing yang membuatnya populer dengan nama Green Canyon.

Bagi penduduk lokal, Cukang Taneuh memiliki makna jembatan tanah. Hal ini karena di atas lembah dan jurang dari Green Canyon terdapat sebuah jembatan dari tanah yang digunakan oleh para petani setempat untuk menuju kebun mereka. Meski begitu saya ga perhatian ada jembatan disana, hehe..

Memang seru body rafting di sungai, saya pun tenggelam karena arusnya yang deras, Hadeuh..dalam permainan ini harus berani basah-basahan ya.. habis itu jangan lupa mandi yang sebagaimana umumnya. Tapi yang wajib diingat adalah bahwa air sungai tidak seperti air laut yang mengandung garam, ciri khasnya adalah lebih kotor dan  mengandung bakteri. Sehingga berakibat timbulnya banyak jerawat tiba-tiba dimuka saya makanya saat sampai di Semarang saya langsung melakukan perawatan laser. Haha . . Namun, untuk masalah wajah ini setiap orang beda-beda. Mungkin karena jenis kulit saya yang sensitif sedangkan teman saya nyatanya baik-baik saya. Jadi kalo kamu tipe kulit wajah kayak saya jangan tunda-tunda lepas dari green canyon langsung facial ya..



Berikut ini tarif untuk untuk bermain di Green Canyon berdasarkan beberapa sumber di Internet. Maklum, untuk biaya perjalanan saya bener-bener pasrah kemarin itu.
TIKET MASUK OBJEK WISATA CUKANG TANEUH (GREEN CANYON)
a. Tiket Perahu Rp.125.000,-
·         kapasitas 1 perahu isi maks 6 orang,
·         balita terhitung 1 orang
·         buka setiap hari jam 08.00-17.00 WIB
·         hari jum`at buka mulai jam 13.00 WIB


Selanjutnya kami melanjutkan perjalanan ke pantai Pangandaran sekaligus makan siang dan outbond bersama. Pantai Batu Karas sangat cantik memiliki garis pantai yang panjang dan ombak yang bagus. Beberapa tempat pinggir pantai ada yang menyewakan papan selancar layaknya di pantai Kuta..

Pantai Batu Karas

Objek wisata yang satu ini merupakan perpaduan nuansa alam antara objek wisata Pangandaran dan Batu Hiu dengan suasana alam yang tenang, gelombang laut yang bersahabat dengan pantainya yang landai membuat pengunjung kerasan tinggal di kawasan ini. Terletak di Desa Batukaras, Kecamatan Cijulang dengan jarak ± 34 km dari Pangandaran. 


Pantai Batu Karas ini diperuntukkan untuk berselancar, maka banyak dari hotel yang disiapkan untuk wisatawan asing. Selain selancar, banana boat atau donut UFO, kawasan pantai ini juga memiliki spot untuk snorkeling. Biayanya sekitar 1.5 juta per hari. Termasuk sewa perahu dan alat dengan durasi sekitar 5-6 jam. Di pantai inilah kami menghabiskan waktu berjam-jam melakukan outbond.



Kegiatan wisata yang dapat dilakukan selain berenang dan berselancar antara lain: berperahu di bengawan dan berkemah. Fasilitas lainnya yang tersedia antara lain: Hotel, Camping Ground, Kios Cinderamata, sewaan papan selancar dan ban renang.
TIKET MASUK OBJEK WISATA BATU KARAS
    a. Pejalan Kaki 1(satu) Orang Rp. 1.500,-
    b. Sepeda Motor Rp. 3.900,-
    c. Kendaraan Jenis Jeep/Sedan Rp. 9.200,-
    d. Kendaraan Jenis Carry Rp. 17.200,-
    e. Kendaraan Penumpang Besar Rp. 22.200,-
    f. BUS Kecil Rp. 32.700,-
    g. BUS Sedang Rp. 49.500,-
    h. BUS Besar Rp. 80.500,


Selesai menghabiskan waktu outbond di Pantai Batu Karas, maka kami lanjutkan untuk beristirahat ke penginapan hotel dengan nama hotel “Holiday Inn” berlokasi di pinggir pantai Pangandaran hotel ini terbilang murah dan nyaman karena dengan pedenya memasang spanduk tarif 150 ribu per night include breakfast.



Ketika semua sudah menempatkan barang-barang sesuai dengan kamarnya masing-masing, acara petang hari abis magrib adalah pengarahan tentang kepegawaian. Sedangkan makan malam kami sengaja tidak adakan di hotel tetapi atas instruksi pak kepala kita makan di café pingir pantai yang kesannya kere hore. Murah meriah tapi fun karena ada biduannya yang seksi, bohai, aduhai. (tidak merekomendasikan ya.., hehe)
waktu pengarahan


Joget di kafe, jadi penonton aja saya mah
Singkat cerita, hari terakhir atau hari minggu kami menghabiskan waktu selanjutnya ke pantai Batu  Hiu. Seperti apa pantai batu hiu? Hmm.. kalau pantai ini cenderung berbatuan dan lebih menonjolkan tempat duduk santai sambil bermesraan memandang laut nan luas. Makanya sampai dibikin lagu popular sunda berjudul “Bulan Batu Hiu”.



Pastinya hal yang tidak terlewatkan berwisata pantai adalah shopping time. Emang tergolongnya diatas harga pasaran klo ga pinter nawar. Tapi kalo dibandingin dengan harga mall yang tanpa diskon tentu jauhlah. Harga pakaian pantai disini mulai berkisar harga 20 ribu untuk kain pantai sampai 100 ribu untuk setelan baju atau kaos. Masih rata-rata harga pasaran kan?!
Saat pulang kami sempat makan sore di alun-alun Ciamis, ya seperti umumnya alun-alun sih. Pasti kita makan makanan yang merakyat bangeet.. Kelapa muda , mie ayam dan bakso jadi menu favorit dan andalan bagi teman-teman. Pengalaman yang ga terlupakan adalah setelah kami kembali ke bus untuk perjalanan pulang dan mampir di Pom bensin untuk solat isya adalah lucu sekali. Yaitu salah satu teman yang memiliki berat badan hampir 100 kilogram yang merupakan tergemuk terbesar bisa tertinggal. Alias ga terbawa bus padahal hari itu beberapa hari lagi menjelang acara pernikahannya. Tentu suatu hal yang menggelikan kalau sampai dia bisa telupakan. 



Okeh… seperti itulah  pengalaman saya dan kawan-kawan kerja melakukan tamasya dalam rangka penyegaran kinerja kami. Mau piknik ke Pangandaran juga selamat bertamasya ya…
Referensi :

http://www.mypangandaran.com/

1 komentar: