My Story Beneath of Hidden Treasure

Post Top Ad

Kamis, 11 September 2025

Bedah Buku di Jogja Book Fair, Lintang Kemukus Mengajak Pentingnya Self Talk dalam Buku Ketika Hening Lebih Lantang dari Dunia

 Jogja Book Fair tahun ini menjadi ruang yang istimewa bagi saya. Dalam semarak literasi yang menghadirkan banyak penulis dari berbagai daerah, saya berkesempatan membedah buku terbaru saya, Ketika Hening Lebih Lantang dari Dunia. Menggunakan nama pena Lintang Kemukus, atau yang juga dikenal dengan Novy Khayra, saya berbagi refleksi tentang pentingnya self talk atau dialog batin sebagai kunci memahami diri dan menemukan arah hidup.

Kegiatan saya dalam talkshow bedah buku


Sesi yang berlangsung pada 9 September 2025 pukul 15.30–17.00 WIB ini menjadi momen berharga. Di hadapan para pengunjung, saya menyampaikan bahwa banyak dari kita tenggelam dalam hiruk pikuk dunia luar hingga lupa mendengar suara hati sendiri. Bagi saya, self talk bukan sekadar berbicara dengan diri sendiri, tetapi sebuah proses menyelami batin, mendengar bisikan jiwa, dan menemukan kebijaksanaan yang sering kali terabaikan. Acara ini dimoderatori oleh Nugrahani Annisa, yang membuat diskusi semakin hidup dan interaktif.


Buku Ketika Hening Lebih Lantang dari Dunia, yang diterbitkan oleh Penerbit Satu Spasi, saya tulis sebagai undangan bagi setiap orang untuk berani berdialog dengan dirinya sendiri. Melalui buku ini, saya ingin mengajak pembaca menemukan ketenangan, membangun kekuatan mental, dan belajar mendengar suara hati di tengah dunia yang penuh distraksi. Dalam kesempatan itu, saya juga berbagi pengalaman pribadi tentang bagaimana self talk membantu saya melewati masa-masa sulit—sebuah perjalanan yang ingin saya bagi agar lebih banyak orang dapat merasakannya.



Acara bedah buku ini merupakan salah satu rangkaian dari Jogja Book Fair 2025, yang berlangsung pada:
📅 4 – 14 September 2025
🕗 08.30 – 21.30 WIB
📍 Grhatama Pustaka – Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah DIY


Jogja Book Fair kembali membuktikan dirinya sebagai wadah penting bagi lahirnya percakapan literasi yang bermakna. Melalui buku ini, saya ingin menyampaikan pesan sederhana namun mendalam: bahwa setiap orang memiliki ruang dialog batin yang bisa menjadi kompas dalam perjalanan hidupnya.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar