My Story Beneath of Hidden Treasure

Post Top Ad

Kamis, 05 September 2013

Ikan Tongkol dan Bulu Ayam

Konon ikan tongkol dan ayam jantan bersahabat akrab. Persahabatan mereka bertahan begitu lama. Ah, mana mungkin? Ikan tongkol tinggal dilaut, sementara ayam jantan hidup didarat. Bagaimana mereka bertemu?
Setiap pagi ayam jantan yang gagah itu rajin membangunkan seluruh temannya dan juga para penduduk desa. Ikan-ikan tongkol yang tidur dipinggir pantai pada malam hari juga terangun karena mendengar kokokan ayam jantan. Mereka merasa sangat terbantu sehingga ikan tongkol sangat berterimakasih kepada siayam. Maka terjadi persahabatan diantara mereka.





Suatu ketika ada seorang nelayan yang hendak mengadakan pesta pernikahan anaknya secara besar-besaran. Makanan-makanan enak, beraneka hiburan, dan beberapa tabuhan alat musik akan dihadirkan supaya acara berlangsung meriah. Kala itu para ayam berencana mengundang sahabat dekatnya yakni ikan tongkol. Pikirnya, para ikan tongkol pasti akan sangat senang karena mereka belum pernah melihat acara seperti ini. Para ikan tongkolpun menerima undangan sahabatnya dengan sangat gembira.
“wahai, sahabatku, kami sangat senang menerima undangan kalian. Tetapi, kami mempunyai satu permintaan,” kata pemimpin ikan tongkol. “Apa permitaanmu sahabatku?” sahut siayam jantan penasaran. “jika fajar akan datang, beritahukan kepada kami lebih awal supaya kami bisa kembali ke laut.” Jawabnya. “Ah.., tentu , Sahabatku. Engkaupun tahu, kita adalah sahabat yang saling membantu. Akupun taak ingin kalian nanti celaka didarat nanti.”



Saat malam acara dimulai, para tamu undanganpun telah datang. Demikian juga para ikan tongkol telah datang berbondong-bondong ke acara itu. Mereka datang dengan menyelinap pelan-pelan ke daratan. Mereka juga mencari tempat bersembunyi dikolong-kolong dan tempat-tempat yang gelap supaya orang-orang disana tidak dapat melihat mereka.
Acarapun berlangsung dengan sangat meriah sampai larut malam. Semua yang hadir sangat terhibur. Begitu juga ikan-ikan tongkol yang hadir secara sembunyi-sembunyi. Mereka sangat senang dan terhibur, sampai-sampai mereka tertidur pulas dikolong-kolong.             
Beberapa jam kemudian, pagi merekah. Namun seluruh ayam yang ada disana pun ikut tidur terlelap. Mereka lupa untuk berkokok pagi ini karena kesiangan. Akhirnya apa yang ditakutkan para ikan tongkol benar-benar terjadi. Seluruh ikan tongkol terperanjat saat mereka bangun. Ternyata matahari sudah menyengat tubuh mereka.

“Hah! Kita kesiangan. Teman-teman, bangun! Bangun! Bangun!!! Ikan tongkol membangunkan teman-teman mereka satu persatu. Merekapun bergegas mencoba kembali ke laut. Namun, apa daya, darat sudah menjadi kering dan mereka hanya bisa berhamburan melompat tak beraturan. Para nelayan terkejut melihat banyak sekali ikan tongkol didekat rumah mereka. Akhirnya mereka beramai-ramai menangkap ikan-ikan tongkol itu.
Suara lompatan-lompatan ikan tongkol  dan gaduh para penduduk membangunkan para ayam yang masih tidur. Ayam jantan yang telah berjanji kepada ikan tongkol sangat kaget dan menyesali kelalaiannya. Ikan-ikan tongkol sangat marah kepada ayam jantan. “Hei, ayam jantan! Kami tak akan lupa dengan perbuatan kalian yang mencelakai kami ini. Mulai saat ini, rakyat kami akan memangsa semua ayam, terutama kalian.” Kata ikan tongkol yang sangat marah.
Akhirnya persahabatan mereka harus berakhir. Sejak itu para nelayan dapat dengan mudah menangkap ikan-ikan tongkol dilaut, yaitu hanya dengan cara menggunakan bulu ayam jantan untuk memancing mereka.   
               
(Cerita Rakyat dari Kepulauan Riau)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar