My Story Beneath of Hidden Treasure

Post Top Ad

Jumat, 03 Januari 2014

Helen Keller, Tak Pernah Menyerah


Cacat fisik bukan hambatan bila seseorang tidak cacat mental, cacat pikiran, dan cacat hati. Hal serupa juga dialami banyak pribadi namun karena memiliki hati yang jernih dan pikiran yang cemerlang mereka menjadi ornag besar yang patut dijadikan teladan. salah satunya Helen Keller. Helen Adams Keller lahir 27 Juni 1880 di Alabama Amerika Serikat. Helen Keller pada awalnya tuli dan tunanetra. Ia sepertinya tidak bisa menerima kenyataan itu. Padahal sewaktu lahir penglihatan dan pendengarannya sempurna, namun ketika berusia 19 bulan ia jatuh sakit, sehingga membuatnya kehilangan penglihatan dan pendengarannya. Dokternya mengatakan ia terkena brain fever, kenyataan ini sangat pahit baginya. Bahkan ia mengatakan ingin mati saja daripada hidup tanpa melihat dan mendengar.



Keadaan ini membuatnya juga tak bisa menirukan perkataan orang lain termasuk ayah dan ibunya. Wajar bila kemampuannya sangat terbatas. Keadaan ini membuat emosinya tak terkontrol, mudah marah, bahkan pernah suatu hari ia pernah melempar adiknya yang masih bayi ketanah. Untung ibunyadatang kalau tidak mungkin ia bisa bertindak lebih jauh kepada adiknya itu. Pada saat Hellen berusia 6 tahun kedua orang tuanya bisa merasakan kesedihan yang dirasakan putrinya itu.

Ibunya Kate Keller pernah membaca buku American Notes karya Charles Dickens yang berkisah tentang Laura Bridgman, yang juga tidak bisa melihat dan mendengar. Lalu Kate mendatangi dokter spesialis meminta saran tentang putrinya. Mereka mengatakan masih ada harapan selama Hellen masih bisa berpikir dengan baik. Berkat usaha keras orang tuanya itu membuat Helen tidak membenci hidup karena cacat fisik. Datang nasihat dari penemu telepon Alexander Graham Bell untuk menuliskan surat kepada direktur lembaga yang menangani anak-anak cacat netra. Lembaga tersebut kemudian mengirim guru khusus untuk mengajar Hellen bernama Anne Sullivan. Keduanya bertemu pada tahun 1887 di rumah Helen.

Awalnya Helen berontah namun seiring waktu Anne secara telaten mengajarkan banyak hal yang menarik termasuk bahasa isyarat. Anne mampu membangun karakter helen untuk menjadi preibadi yang percaya diri hingga ia akhirnya masuk ke sekolah formal dengan teman yang seperti dia. Helen begitu semangat belajar berbagai ilmu pengetahuan sehingga Anne mengajaknya untuk belajar pada guru yang ahli mengajar anak bisu tuli untuk berbicara. Helen belajar bicara dengan serius nutk bisa mewujudkan cita-citanya ke perguruan tinggi. Meskipun penuh tantangan , tahun 1896 ia masuk kesekolah khusus putri, tahun 1900 ia masuk Harvard dan lulus 4 tahun kemudian dengan predikat memuaskan. Sebelumnya, 1903 ia menulis dan menerbitkan buku pertama kali berjudul The Story of My Life. Hal ini tidak sulit karena pada saat kuliah ia sudah belajar menulis. 

Sejak karyanya terbit, nama Helen Keller yang buta dan tuli tapi bisa lulus sarjana itu mulai populer. Perempuan yang ditinggal mati ayahnya 1896 itu mengadakan ceramah keliling Amerika 1913. Tahun 1918 riwayat hidupnya dibuat film dengan ia sendiri bintangnya. Tahun 1924 ibunya meninggal, namun ia telah mulai dikenal dunia internasional. Tahun 1931 ia mendapat gelar kehormatan dari perguruan tinggi Amerika. Ditahun yang sama pula ia menghadiri pertemuan tunanetra sedunia yang pertama. Tahun 1936, guru tercintanya Anne meninggal. Tahun 1948 ia mengunjungi Austria dan Jepang. Tahun 1955 ia tur keliling dunia antara lain India, Pakistan, Filipina, dan Indonesia. Dia meninggal diusia 87 tahun. Namun jauh sebelumnya (1945), karena terinspirasi oleh kehidupan dan perjuangan Helen Keller, berbagai negara diseluruh dunia membuat undang-undang perlindungan terhadap orang-orang cacat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar