My Story Beneath of Hidden Treasure

Post Top Ad

Minggu, 10 November 2013

Cerita Dibalik Marhaenisme

Ada berbagai ideologi politik didunia ini. Namun, ada satu satu ideologi yang berasal dari Indonesia yaitu Marhaenisme.Paham Marhaenisme sendiri diciptakan oleh Founding Father  sekaligus Presiden pertama Indonesia yaitu Soekarno. Marhaenisme berasal dari kata Marhaen, orang yang ditemui oleh Soekarno saat masih muda dulu. Konon Soekarno bertemu dengan Marhaen secara kebetulan ketika sedang berjalan-jalan di daerah Cigereleng, Bandung. Dia melihat seorang petani yang sedang menggarap sawah dan kemudian menghampirinya serta mengajaknya bicara.


“Milik siapa tanah ini?” tanya Soekarno.
“Saya,” jawab Marhaen
“Cangkul ini milik siapa?”
“Saya”
“Kalau peralatan-peralatan itu semua milik siapa?”
“Punya saya.”
“Hasil panen yang kamu kerjakan ini untuk siapa?”
“Untuk saya”
“Apakah itu cukup untuk keperluan kamu?”
“Hasilnya pas-pasan untuk mencukupi kehidupan kami.”
“Apakah kamu juga bekerja menggarap tanah orang?”
“Tidak. Saya harus bekerja keras. Semua tenaga saya untuk lahan saya sendiri.”
“Tapi kawan, hidup kamu dalam kemiskinan?”
“Benar, saya hidup dalam kemiskinan.”

Marhaen tidak menjual tenaga kepada majikan sebagai seorang proletar. Marhaen memiliki alat-alat produksi sendiri. Tapi, marhaen tetap miskin. Usaha taninya hanya untuk menyambung hidup seraya tetap mempertahankan hartanya yang sepenggal itu. Ada jutaan manusia semacam ini di Indonesia. “Marhaen tidak akan berubah menjadi pelopor dan kekuatan revolusi kalau kesadarannya tidak dibangkitkan,” kata Soekarno.

Marhaen dijadikan simbol oleh Soekarno untuk membangkitkan petani dan rakyat miskin. Ketika itu ia heran, mengapa seseorang yang memiliki alat produksi sendiri malah miskin? Petani inilah gambaran masyarakat Indonesia. Petani tersebut miskin karena sistem yang ada yang membuat dia miskin. Jadi Marhaenisme merupakan ajaran Soekarno tentang masyarat Indonesia seutuhnya. Masyarakat Indonesia yang menjadi fondasi bangsa ini.

Marhaenisme merupakan sebuah pemikiran ideologi yang membela kaum marhaen atau kaum yang dimiskinkan oleh sistem. Konsep ini mungkin terlihat hampir sama dengan konsep marxisme yang memperjuangkan kepentingan kaum proletar. Tapi marhaenisme memperjuangkan semua lapisan masyarakat Indonesia yang tertindas oleh sistem penguasa. Marhaenisme bukalanh suatu perlawanan terhadap ideologi Indonesia. Marhaenisme juga bukan merupakan asas pemberontakan, tetapi merupakan cara berpikir rakyat dalam berkehidupan Indonesia.

Sumber:
Penggalan buku Soekarno Biografi singkat
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar