My Story Beneath of Hidden Treasure

Post Top Ad

Minggu, 10 November 2013

Peranan IPTEK Terhadap Perumahan Sehat yang Ramah Lingkungan

Indonesia, sebuah negara berkembang dengan jumlah penduduk terbesar keempat didunia tentunya menghadapi masalah kependudukan yang cukup rumit. Berdasarkan sensus tahun 2010, jumlah penduduk Indonesia telah mencapai 237 juta jiwa. Dengan 70% atau sekitar 150 juta jiwa bermukim dipulau Jawa, sedangkan sebagian besar sisanya bermukim dipulau Sumatra, Bali, dan lainnya. Semakin besar jumlah penduduk disuatu tempat, semakin besar masalah lingkungan dan sosial yang dihadapi. Salah satunya adalah masalah perumahan rakyat yang ramah lingkungan, entah bagi masyarakat lapisan sosial ekonomi bawah sampai atas. Dimanakah peran IPTEK untuk mewujudkan perumahan sehat  dimasa depan yang ramah lingkungan bagi rakyat Indonesia?

Kriteria Rumah Sehat
kepedudukan tidak lepas dari kebutuhan akan rumah sebagai tempat tinggal. itu sebabnya keperluan akan rumah sehat bagi rakyat perlu ada konsep pembangunannya. Rumah yang sehat tidak harus dibangun di atas tanah yang luas, bangunan yang tinggi, ataupun menghabiskan banyak biaya. Namun, bisa diterapkan di dalam rumah yang sederhana dan biasa-biasa saja. Kesehatan rumah pada dasarnya bisa diterapkan di rumah mana saja, asalkan penghuni rumah tersebut sadar akan kesehatan lingkungan.

pembangunan rumah sehat (sumber: pustaka.pu.go.id)
1.       Sirkulasi Udara
mempunyai  sirkulasi udara (ventilasi) yang baik dan cukup agar aliran udara di dalam rumah tersebut tetap segar Kurangnya ventilasi akan menyebabkan kurangnya O2 di dalam rumah yang berarti kadar CO2 yang bersifat racun bagi penghuninya menjadi meningkat dan membuat rumah menjadi pengap dan sesak. Di samping itu tidak cukupnya ventilasi akan menyebabkan kelembaban udara di dalam ruangan naik karena terjadi proses penguapan cairan dari kulit dan penyerapan.  

2.       Pasokan Cahaya yang Cukup
Mendapat pasokan cahaya yang cukup. Kurangnya cahaya yang masuk kedalam rumah akan mempermudah bibit penyakit untuk berkembang biak dalam rumah anda. Perlu diperhatikan di dalam membuat jendela diusahakan agar sinar matahari dapat langsung masuk ke dalam ruangan, tidak terhalang oleh bangunan lain. Fungsi jendela di sini disamping sebagai ventilasi juga sebagai jalan masuk cahaya. Lokasi penempatan jendela pun harus diperhatikan dan diusahakan agar sinar matahari lama menyinari lantai (bukan menyinari dinding).
3.       Aliran Air Bersih
Tersedianya aliran air bersih yang cukup dan system pembuangan kotoran yang baik, lingkungan tempat tinggal yang baik serta  harus memenuhi persyaratan kebersihan baik itu dapur ataupun MCK yang ada pada rumah tersebut. 

4.       Lantai Rumah Baik
Lantai rumah mengunakan bahan yang tidak berdebu pada musim kemarau dan tidak becek pada musim hujan. Lantai yang basah dan berdebu merupakan sarang penyakit.
 Lampu penerangan yang cukup
Lampu sebagai alat penerangan mampu menjaga kesehatan rumah dan penghuninya, terutama bagi kesehatan mata anda. Jika terlalu gelap atau terlalu terang maka tidak begitu baik bagi kesehatan mata. Oleh karena itu aturlah agar penerangan di rumah anda cukup.

5.       Ketinggian Plafon ideal
Nah, untuk hal ketinggian plafon rumah mungkin ada ketinggian ideal yang berbeda-beda disesuaikan dengan iklim di lingkungan rumah anda. Di daerah pegunungan atau di negara-negara yang beriklim dingin seperti di jepang dan eropa biasanya mendesain ketinggian plafon rumah sekitar 2,4 meter - 2,5 meter saja. Tujuannya adalah menghemat energi, karena semakin tinggi plafon maka semakin tinggi pula pemanasan yang diperlukan. Namun bagi anda yang tinggal di daerah panas (pesisir) anda lebih baik mendesain tinggi plafon antara 2,8 meter - 3,2 meter. Hal ini bertujuan agar suhu di dalam rumah tidak terlalu panas sehingga nyaman saat ditinggali.
6.        Jarak septictank Ideal
Septictank wajib ada dalam sebuah rumah untuk menampung kotoran / tinja. Hal yang harus anda perhatikan adalah letak septictank dari sumur atau sumber air rumah anda. Jarak ideal septictank dari sumur / sumber air adalah minimal 10 meter - 30 meter. Hal itu dilakukan agar air yang anda konsumsi tidak tercemar oleh air septictank yang kotor dan banyak mengandung bakteri berbahaya bagi kesehatan anda sekeluarga.

7.       Taman di Sekitar Rumah
Taman yang ditumbuhi pepohonan sangat baik bagi kesehatan rumah anda, terutama untuk menghasilkan oksigen sehingga udara di rumah anda akan selalu segar dan sehat bagi pernapasan anda. Anda bisa membuat taman di halaman depan atau halaman belakang rumah anda, dan rawatlah tanaman di rumah anda dengan baik agar tetap hidup.

Aplikasi Teknologi Terapan dalam Rumah Sehat
Peranan IPTEK terlihat dalam pembangunan RUSUNA (Rumah Susun Sederhana) yang kini menjadi kawasan percontohannya ada di daerah Cigugur-Cimahi, Jawa Barat. Rusuna Cigugur adalah hasil penerapan teknologi Puskim secara terintegrasi dari segi arsitektur,struktur,plumbing, bahan bangunan, sanitasi  dan persampahan. Bebrapa keunggulan dari Rusuna yaitu dibuat dengan teknologi pracetak, lebih cepat dikerjakan. Biaya konstruksi lebih murah. Dari aspek penghawaan, sirkulasi udara lebih baik. Dari aspek pencahayaan alami, pencahayaan alami tiap unit lebih baik dengan input dari 2 sisi. Menggunakan Sistem plumbing sehingga lebih efisien.

RUSUNA (sumber: litbang.pu.go.id)


RISHA (Rumah Instan Sederhana Sehat), didasari oleh kebutuhan akan percepatan penyediaan perumahan dengan harga terjangkau dengan tetap mempertahankan kualitas bangunan sesuai dengan standar (SNI). Teknologi ini mengacu pada ukuran modular, sehingga ukuran setiap komponennya senantiasa berulang, sehingga setiap komponen sudah diperhitungkan untuk dapat digunkan pada komponen-komponen yang beragam, seperti komponen dapat digunakan untuk pondasi, sloof, kolom, balok, kuda-kuda termasuk dinding. bahkan pada beberapa penerapan dilapangan komponen-komponen RISHA ini juga digunakan untuk pembangunan infrastruktur, seperti tower menara air, kanstin jalan, drainase jalan, pedestrian, kebutuhan lansekap [bangku, meja , prasasti, dsb,  bahkan landasan helikopter]. Produk ini telah digunakan secara massal untuk pembangunan kembali permukiman pascabencana Tsunami di NAD dan Nias. 

RISHA (sumber:litbang.pu.go.id)


Selain kedua contoh rumah diatas ada teknologi terapan lain yang dapat diterapkan untuk perumahan sehat antara lain:
Teknologi pengolahan air limbah dapat meningkat performa dari rumah sehat yang ramah lingkungan. Itu sebabnya teknologi yang dipilih harus mampu meningkatkan kualitas air efluen secara kimiawi, fisik, dan bakterial. Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman menemukan sistem tangki septik bermedia kontak yang ditujukan untuk meningkatkan kualitas lingkungan dan mempercepat pembangunan perumahan karena mampu diproduksi secara masal. 

Biority Tangki Septik (sumber:litbang.pu.go.id)

Keunggulan dari Biority :
1. Tanpa memerlukan resapan dan ramah lingkungan
2. Pemasangan mudah dan cepat
3. Hemat ruang
4. Material yang tahan korosi
5. Air buangan yang dapat langsung dialirkan ke drainase umum

Inti dari sistem tangki septik Biority terletak pada media kontak technocell yang bermanfaat bagi mikroorganisme untuk tumbuh dan berkembang. Mikroorganisme tersebut mempercepat penguraian tinja sehingga ruang lumpur menjadi tidak cepat penuh sehingga umur pakai tanki septik menjadi lebih panjang dan pengurasan yang lebih jarang. Sistem ini memiliki kemampuan untuk mengolah air limbah rumah tangga dengan mereduksi COD, BOD, dan TSS sampai 75%. Sistem ini dipabrikasi dan dipasarkan oleh PT Tribina Semesta Technology Jakarta dengan nama Biority® yang merupakan kependekan dari Biologically Purity. 

Teknologi dengan pemanfaatan limbah agro menjadi bahan bangunan juga akan mendukung daya guna dari rumah sehat sekaligus berpartisipasi dalam program pembangunan yang ramah lingkungan. Beberapa limbah agro yang dapat dimanfaatkan antara lain:

1.      Genteng Sejuk (semen-ijuk)
Genteng semen ijuk adalah genteng beton yang dibuat  dengan  campuran pasir, semen dan ijuk sebagai bahan pengisi. Ijuk adalah serat berwarna hitam yang dihasilkan dari pohon aren.Ijuk memiliki kelebihan-kelebihan sehingga layak untuk dijadikan bagian dari bahan bangunan, antara lain: tahan lama hingga ratusan bahkan ribuan tahun lebih, tahan terhadap asam dan garam air laut, mencegah penembusan rayap tanah,  serta sebagai perisai radiasi nuklir. 

2.      Panel Serat Tebu, Panel Sekam Padi, dan Sawit Block
 Selain ijuk, Limbah Agro yang dapat dimanfaatkan untuk bahan bangunan juga antara lain serat tebu, sekam padi, dan sawit block. Untuk lebih mudah diaplikasikan sebagai material dinding yang digunakan di tempat tinggal, bahan-bahan limbah agro tersebut dicampurkan dengan bahan lainnya. Utamanya, bahan-bahan tersebut dicampurkan dengan bahan perekat seperti semen, resin, hingga tanah liat. Semua bahan perekat tersebut, fungsinya adalah untuk merekatkan limbah yang umumnya berbentuk bubuk, serta mengeraskan permukaan dari panel dinding limbah tersebut.
Hal yang perlu diperhatikan adalah karakter dari masing-masing bahan penyusun yang menjadi panel dinding tersebut. Contohnya adalah sekam padi yang setelah dibentuk menjadi panel dinding, akan memiliki porositas yang cukup tinggi. Sehingga, perlu dipres selama 24 jam agar tidak memiliki sifat membal. Selain panel sekam padi, ada sifat dari panel dinding yang berbahan limbah sawit yang memiliki sifat sama seperti ijuk yaitu dapat tahan  terhadap rayap. 

 
Bahan Bangunan dari Limbah Agro (sumber: retaildesignblog.net)
 Dengan dapat mengoptimalkan penggunaaan limbah agro secara luas maka akan memberi hasil  signifikan  antara lain:

·         Digunakan untuk langit-langit dan dinding partisi non-struktural

·         Menunjang program pembangunan RS/RSS dan Rusun

·         Mengurangi pencemaran lingkungan

·         Menciptakan lapangan kerja
  

Teknologi teknologi tepat guna sebagai alternatif untuk mengolah air selokan yang tercemar oleh grey water dengan memanfaatkan proses biologis dari tanaman hias air. Aplikasi EGA, selain menurunkan unsur pencemar, juga meningkatkan estetika lingkungan dengan tanaman bunganya yang beraneka ragam. Dengan kata lain, EGA berperan menjaga kelestarian sumber sumber air, seraya meningkatkan estetika lingkungan, dan bahkan memberikan tambahan pendapatan bagi pengelolanya. 


Ecotech Garden (sumber:viallinata.blogspoy.com)

Sosialisasi Perumahan Sehat yang Ramah Lingkungan Berbasis IPTEK

Konsep perumahan sehat yang ramah lingkungan dengan dasar teknologi terapan untuk memaksimalkan manfaat baik dari segi kesehatan, sosial, dan ekonomi hanya dapat terwujud dengan baik jika melibatkan kerjasama berbagai pihak.  Terutama pada peran yang saling menguntungkan antara pemerintah dan masyarakat. Pemerintah perlu melibatkan  peran masyarakat secara lebih luas, sehingga masyarakat dapat membantu dan mendukung dalam penyelenggaraan perumahan sehat ramah lingkungan. 

Berdasarkan terbitan dari Badan Litbang PU melalui Pusat Litbang Sosial, Ekonomi, dan Lingkungan (Pussosekling) yang berisi tentang pola pembagian peran masyarakat dan pemerintah dalam penyelenggaraan jalan. Pedoman ini mengatur keterlibatan masyarakat dalam penyelenggaraan jalan agar lebih berdaya guna. Tidak hanya dalam hal penyelenggaraan jalan, penyelenggaraan proyek perumahan sehat yang ramah lingkungan juga perlu memiliki pedoman. Peran masyarakat tersebut dilakukan pada fungsi  pengaturan, pembinaan, pembangunan dan pengawasan atau dikenal dengan singkatan (TURBINBANGWAS). 

Selain melihat masyarakat secara umum dengan beragam profesi, kerjasama masyarakat dan pemerintah dengan masyarakat sebagai partner yang profesional lebih sangat diperlukan dalam menyukseskan program pengembangan perumahan sehat yang ramah lingkungan berbasis Iptek. Mengapa?  peran masyarakat sebagai profesional sangat berpengaruh terhadap sistem sosial, ekonomi, dan lingkungan. Sebagai contoh adalah pelaku bisnis pengembang perumahan atau developer, para pelaku bisnis ini telah memahami perkembangan yang cukup besar terhadap minat masyarakat terhadap perumahan. Perlunya sosialisasi tentang aplikasi teknologi terapan terhadap proyek perumahan yang akan dibangun, akan semakin mendukung program perluasan program ini. Tak hanya para pengembang, sosialisasi program rumah sehat berbasis IPTEK ini perlu diperluas juga pelaku profesional yang menangani AMDAL, pemilik perumahan atau gedung, para petugas kebersihan, mahasiswa calon profesional, serta instansi-instansi lain yang dirasa cukup signifikan untuk memberi kontribusi terhadap program ini.

Akhirnya, kepedulian dan kerjasama kita bersamalah yang memungkinkan program perumahan sehat dan ramah lingkungan dapat terwujud. Sehingga bencana lingkungan akibat kecerobohan manusia seperti banjir, efek gas rumah kaca, pencemaran air tanah oleh sampah organik maupun anorganik, atau bahkan masalah sosial seperti perumahan kumuh dibantaran sungai, dapat teratasi dengan kontribusi program ini baik   secara langsung maupun tidak langsung.

Referensi :

·         www.pu.go.id/satminkal/itjen/lama/hukum/km403-02l1.pdf

·         puskim.pu.go.id/en/produk-litbang/teknologi-terapan/

  • http://arengabroom.blogspot.com/2009/08/serat-ijuk-merupakan-serat-alam-terbaik.html





Tidak ada komentar:

Posting Komentar