My Story Beneath of Hidden Treasure

Post Top Ad

Senin, 18 November 2013

Soekarno

Setiap bangsa dalam setiap zamannya pasti terlahir manusia unggulan yang melalui idenya dapat muncul sebuah perubahan untuk peradaban. Bagi bangsa Indonesia, hadirlah seorang Soekarno yang sosoknya luar biasa berpengaruh tidak hanya bagi rakyatnya namun juga bangsa lain didunia. Banyak hal menarik tentang sosoknya yang bisa kita gali terlebih terhadap sumbangsihnya terhadap kejayaan negeri ini. Apa saja karakter Soekarno yang membuatnya pantas diberi gelar manusia luar biasa?


 


Banyak pengamat tak hanya bangsa sendiri namun juga dari barat mengatakan bahwa selama 100 tahun belum tentu di Indonesia lahir seorang Tokoh seperti Soekarno. Ia merupakan seorang pemimpin besar, orator hebat, diplomat ulung, dan ideolog. Kepercayaannya sejak kecil tentang kemuliaan, kepeloporan, dan kepemimpinan, telah mendorongnya untuk menyebarkan kebenarannya. Gambaran diri yang fiktif dan mistis ini pula yang memberinya kepercayaan diri untuk tampil berapi-api didepan lautan massa. Mantan presiden AS, Richard Nixon, pernah mengatakan bahwa ada 3 pemimpin bekas negara-negara jajahan yang secara khusnus memikat imajinasi dunia. mereka adalah Nkrumah dari Ghana, Soekarno dari Indonesia, dan Jawaharlal Nehru dari India. Ketiga tokoh ini berhasil membebaskan diri mereka dari kekuasaan kolonial. Mereka juga menerjunkan diri dengan penuh ambisi dan gelora politik Internasional Dunia Ketiga. Soekarno, menurut Nixon, adalah contoh terbaik dari seorang pemimpin revolusioner yang mampu meruntuhkan suatu sistem, walau tidak dapat memfokuskan perhatiannya untuk membangunnya kembali. 

Soekarno (6 Juni 1901- 21 Juni 1970) lahir di Surabaya dari pasangan Raden Soekemi Sosrodihardjo dan Ida Ayu Nyoman Rai. Ia mendapat gelar Doctor Honoris Causa dari 26 universitas didalam dan diluar negeri. Selain dari universitas terkemuka di Indonesia seperti UGM, UI, ITB, UnPad, UnHas, IAIN Jakarta, juga dari perguruan tinggi mancanegara, diantaranya: Columbia University (AS), Berlin Uniersity (Jerman), Lomonosov University (Rusia),  Al-Azhar University (Mesir), dll. Meskipun dirinya seorang Insinyur lulusan teknik dari Hoogre Burger School (HBS) sekarang disebut ITB. Soekarno juga menguasai berbagai bidang keilmuan seperti sosial politik, hukum, sejarah, dan filsafat.

Ilmu yang dimilikinya tak sekadar teori, dalam prakteknya ia melakukan tahap-tahap perjuangan untuk mencapai Indonesia Merdeka, yaitu: Pertama, agitasi massa yang menggugah semangat nasional (nationale geest). Kedua, menggembleng semangat nasional menjadi tekad nasional (nationale will). Ketiga, tekad nasional yang diwujudkan dalam aksi massa atau tindakan nasional yang nyata (nationale daad). Pendek kata, menggalang kekuasaan dan menggunakan kekuasaan tersebut (machtsvorming en machtsaanwending).
Hal menonjol lain dari pribadi Soekarno adalah sikap politik yang mandiri melalui ajaran Trisakti, yaitu:
1.       Berdaulat dalam politik
2.       Berdiri diatas kaki sendiri (berdikari) dalam ekonomi
3.       Berkepribadian di bidang budaya





Menurut Soekarno, kolonialisme dan kapitalisme melahirkan struktur masyarakat yang eksploitatif. Oleh karena itu, tidak ada pilihan lain bagi dirinya selain berjuang untuk secara politis menentang kolonialisme dan kapitalisme. Mengenai sikap kerasnya tersebut ada sebuah kisa menarik. Pada suatu pagi diawal tahun 1923, sebagai seorang mahasiswa, Soekarno dipanggil untuk menghadap Rektor Technische Hoge School (THS), yakni Profesor Klopper. Sang professor mengatakan, “Kamu harus berjanji bahwa sejak sekarang kamu tak akan lagi ikut-ikutan dengan gerakan politik.” “Tuan,” jawab Soekarno, “Saya berjanji untuk tidak akan mengabaikan kuliah-kuliah yang tuan berikan disekolah.” “Bukan itu yang saya minta,” sanggah profesor. “Tetapi hanya itu yang bisa saya janjikan, Profesor.” Jawab Soekarno lagi.

Salah satu daya tarik sekaligus kekuatan Soekarno terletak pada kemampuannya berpidato. Pada zamannya, orang rela berdesakan demi mendengarkan pidato Soekarno yang disiarkan radio. Ribuan rakyat selalu antusias menghadiri rapat raksasa yang menampilkan orasi Bung Karno. Ketika komunikasi lisan populer, pidato bapak proklamator itu mendapat tempat untuk didengarkan juga dipatuhi. 

Soekarno mengakui menyerap ideologi dari berbagai sumber. Dia belajar kebudayaan Jawa dan mistik dari neneknya. Ketika Soekarno masih berusia sekitar 5 hingga 6 tahun, dia punya kekuatan supranatural. “Kakek dan nenek mengatakan aku punya kekyatan gaib,” kata Soekarno. Setiap kali ada tetangganya yang sakit, Soekarno kecil diminta neneknya untuk menyembuhkannya. “Dengan lidahku, aku menjilati bagian yang dirasakan sakit. Anehnya, orang itu sembuh,” kata Soekarno. Kekuatan gaibnya menghilang ketika dia menemukan kekuatan pidatonya didepan rakyat. Sejak saat itulah lidah saktinya menyihir orang lewat berpidato. Pada tahun 1928, seminggu sekali dia keliling kota Bandung untuk berpidato. “Aku memekik-mekik kepada ratusan rakyat yang menyemut ditanah lapang.” Katanya.

Selama kejayaannya banyak prestasi yang ditorehkan, selain Proklamasi, dia juga menjadi pelopor KAA atau Konferensi Asia Afrika yang akhirnya mengilhami terciptanya Gerakan Non Blok. Dia juga terbiasa berpidato tanpa teks bahkan dalam bahasa Inggris sekalipun, pidatonya yang terkenal berjudul “To Build The World A New” yang merupakan anjuran dunia tanpa kolonialisme dan penjajahan. 

Gejala berbahasa Soekarno merupakan fenomena langka yang mengundang kagum banyak orang. Kemahiranya menggunakan bahasa dengan segala macam gaya berhubungan dengan kepribadiannya. Dia pernah berucap, “Hai Pemuda! Ini dadaku! Mana dadamu? Aku titipkan negeri ini padamu! Tak usah 100.. Tak perlu 1000.. Beri aku 10 pemuda. Akan kuguncang dunia...”

Courtesy:
Soekarno, Biografi Singkat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar