My Story Beneath of Hidden Treasure

Post Top Ad

Minggu, 08 Juni 2014

Pengalaman Prajabatan-ku

Ini hari terakhirku untuk kegiatan KBM alias kegiatan belajar mengajar dikelas, karena besok senin kami bakal menghadapi ujian tulis. Bertemu dengan banyak teman yang berasal dari berbagai latar belakang suku dan budaya, menyatu dalam satu gelombang II prajabatan BNN. Seperti apa kehidupanku dalam menjalani 24 hari prajab sejak hari pertama sampai hari terakhir nanti?

Ok, bisa dikatakan selama satu bilang ini aku gak punya waktu buat nulis blog, bahkan paragraf diatas sekadar pembuka yang baru bisa diteruskan sekarang ketika berada diatas kereta Argo sindoro stasiun gambir. Juga akhirnya bisa terselesaikan dalam kosan di Kuningan.

Berawal pada hari pertama ketika kami semua bertandang dikantor pusat BNN Cawang yang langsung berangkat menuju Balai Diklat BNN Lido Bogor. Suasana didalam bus tenang-tenang saja, karena kami memang belum kenal saat itu. Sesampainya ditempat, kami diwajibkan untuk melakukan registrasi lalu menuju kebarak masing-masing. Barak bernomer 201, itulah nomor barakku. Ditemani dengan Ade irma panjaitan, Vincentia Henny, Dinna Yuwansa, Ayni Suhada, dan Nira Rum. Selama 24 hari kami ber-enam melewati malam bersama.

Gerbang Balai Diklat BNN Lido
Pemandangan Balai Diklat dari teras barak-ku

Setelah mendapati barak, kami semua diwajibkan kumpul di kitchen untuk pengarahan dan makan malam. Termasuk penataan dalam menaruh pakaian kedalam almari yang gak boleh terbolak-balik. Gak bisa sembarangan, karena ini bakal termasuk penilaian yang pemeriksaannya entah kapan.

Satu minggu pertama berat rasanya karena ,menjejaki masa adaptasi. Diantaranya penyesuaian untuk bangum jam 4 pagi tak lupa untuk ngantri kamar mandi. Olah raga jam 5 sampai jam 6, diberi waktu 30 menit untuk persiapan sarapan pagi 06.30 dan apel pagi ditengah lapangan jam 7 sampai dengan 07.45. Dilanjutkan pelajaan dikelas mulai jam 8 sampai dengan 18.15. Hanya dengan diselingi waktu isoma 1,5 jam dan coffee break (tanpa minum kopi) sebanyak 2 kali yang masing2 durasinya hanya 15 menit.


Sebelum olah raga pagi


Kegiatan Apel, PBB, Upacara, dan KBM 
Disini yang membuat kami dididik ala polisi dan tentara. Dalam sehari kami harus melaksanakan apel sebanyak tiga kali pagi, siang, dan malam. Termasuk PBB dan kadang juga lari pakai sepatu vantopel, dijemur dibawah sinar matahari dan upacara yang harus sikap tegap sempurna. Dan inilah oleh2 yang kudapatkan, muka yang lebih gelap(!) hahaha

Kegiatan KBM

PLB (Panggilan Luar Biasa)

Peristiwa yang dinanti sekaligus menjadi momok bagi kami yaitu PLB. Cara kerjanya adalah apapun yang terjadi ketika mendengar suara sirine yang dikeluarkan toak seperti "ngiung,ngiung,ngiung" berkali-kali, semua siswa yaitu kami harus berkumpul dilapangan dengan berseragam lengkap plus atribut tak mengenal kapanpun itu walaupun lagi mandi. Yang telat? Ada konsekuensi tersendiri (katanya), faktanya? Hmmm... Seperti ini, saking fobianya sama PLB, sebagian ada yang gak tidur semalaman atau tidur tapi berseragam lengkap. Konyol? Ya! Itu yg dikatakan panitia. Tapi begitulah adanya seragam jadi piyama. Hahaha

Kalau aku? Sekali memakai rok tapi atasan tetep kaos biasa. Que sera sera, yang terjadi biarlah terjadi. Toh, PLBnya gak pas malam hari. Karena pada kenyataannya strategi konyol itu diketahui oleh panitia, dimana tanpa sengaja kak Litha yang scara koodinator panitia mendapati salah seorang siswa keluar barak malam hari dengan memakai seragam. “Hey, kamu! Kenapa pakai seragam pas jam tidur?” (eaa!) Entah siapakah dia? Tapi setidaknya kecurigaan pantia membawa berkah bagi kami. PLB dijadwalkan pas tidak mengganggu jam tidur! Dan kapankah itu?



PLB terjadi beberapa menit setelah resume malam hari. Dimana kami dikumpulkan dalam satu ruangan yang semakin bertambah jumlah orang, bau kakinya semakin bertambah pula. Alasannya? Membahas inagurasi! Yang katanya tasnya suruh tinggal dikelas saja. Ah, aneh! Beneran kan? Setelah bau kaki memenuhi ruangan (ruang komputer), suara sirine lagsung berbunyi dan semua diwajibkan berlari ke kitchen alias dapur, ruang makan, dan ruang pertemuan. Terjadilah kehebohan, semua lari terpontang-panting macam dengar terompet malaikan isrofil. Perlu waktu agak lama untuk berkumpul semua. Akhirnya? Ya! terjadilah pertukaran sepatu dan tas yang tidak disengaja. Berujung berjalan jongkok yang meruntuhkan beberapa dari kami, pening kepala, katanya. Dan dari sinilah petualangan malam dimulai. Hampir seperti outbond, Cuma malam hari itu aja untuk nggak 2 kali (lega).

KLB (Kejadian Luar Biasa)

Ada 3 hal KLB sebelum terlupakan dari ingatan saya dan teman-teman sesama gelombang. Apa sajakah itu?

Pertama, makan 5 menit
Makan dalam jangka waktu 5 menit menjadi rutinitas tiap waktu makan dan tiap hari, harus habis satu piring dengan porsi yang dibagi rata tanpa memperhatikan ukuran tubuh. Konsekuensinya, 99 persen siswa prajab mengalami masalah pencernaan yaitu susah buang air besar. Puncaknya adalah ketika ada seseorang dari siswa mengalami sesak nafas karena sulit menelan, sehingga harus diberikan pertolongan kesehatan. Sengsara membawa nikmat, alhasil angkatan kami diberi keringanan waktu 10 menit dan seterusnya. Hal ini pun sebenarnya juga atas jasa yang “diatas”..


Beginilah suasana ruang makan sekaligus pertemuan kami semua

 Kedua, makan yang bikin alergi
Katanya, baru kali ini kejadiannya. Ketika hampir sepertiga siswa dari gelombang dua mengalami alergi jika tidak bisa dikatakan keracunan. Pasalnya, salah seorang siswa perempuan sebut saja Indah, yang biasanya energik tiba-tiba memberikan pertanda aneh yang terlihat dari mukanya merah dan mengucurkan keringat dingin. Karena mengeluh pusing dan tidak enak badan maka siswa tersebut diizinkan untuk istirahat sejenak sampai baikan. Ternyata bukan dia seorang, muka merah akhirnya juga terlihat pada beberapa siswa lain sehingga terpaksa juga dipersilakan keluar untuk istirahat dikamar masing-masing. Tidak hanya itu, kelas sebelah yang secara angkatan berbeda juga mengalami gejala yang sama. Disinyalir hal ini disebabkan oleh menu daging ikan yang tadi siang kami makan. Jika memang ikan tersebut mengandung racun, mengapa hanya sebagian yang terkena?


Bukan menu ini yang menghebohkan, cuma salah satu menu lain yang sering disajikan


Analisanya:
1.      Teman-teman yang terkena alergi sedang dalam keadaan tidak fit, sehingga imunitas tubuhnya tidak mampu menangkal racun dari luar

2.      Ikannya bercampur, antara segar dicampur dengan yang tidak bagus. Konon katanya ikan yang mereka makan berwarna hitam sedangkan kami yang sehat berwarna putih

Sedangkan menurut ibu kateringnya sendiri, ikan tersebut dibeli di swalayan yang dimana biasanya dia membeli tidak ada masalah yang terjadi. Tapi mengapa kali ini terjadi? Wallahua’lam

Singkat cerita, teman-teman yang sakit bisa sehat kembali setelah diperiksa oleh dokter dan minum obat. Juga diberi minuman berupa susu Bearbrand (sorry, sebut merk) dan air kelapa yang ngomong-ngomong degannya mana ya? hehe
Inipun juga jadi berkah yang sehat, akhirnya bisa minum susu tanpa beli yang tau sendiri gimana harga di koperasi. hhmmm

Ketiga, kerasukan
Peristiwa ini terjadi ditengah PLB yang telah saya ceritakan tadi. Awalnya biasa saja, tapi terdengar teriakan perempuan yang scara dekat dengan lokasi kelompok kami yaitu di barak belakang. Emang ada panitia yang iseng denga berteriak supaya keliatan mencekam termasuk menyalakan mercon atau kembang api. Tapi kami tahu, yang ini adalah suara teman kami. Ada keinginan menolong, Cuma sudah di-handle panitia. Emang teman kami yang kerasukan ini sudah berbakat untuk melihat makhluk halus, disisi lain berbakat pula untuk dicintai makhluk halus yang sering kali kita sebut jin.

Katanya, tidak ingat apa-apa baru setelah di-ruqyah ada perasaan ingin muntah namun tidak ada apa-apanya disana. Sedangkan yang me-ruqyah bingung cara menetralisir energi negatifnya sebab secara umum sang korban kerasukan diminta untuk membaca istifar, tapi karena non-muslim diurungkannya niat itu. Semoga saja energi negatif yang tertinggal itu sudah hilang sekarang berdasarkan ritual keagamaannya.

Ya, tidak heran jika masih ada yang “nakal” balai diklat ini tergolong baru. Baru beroperasi 2 tahun ini. Cat lemarinya aja masih berbau yang mempengaruhi wangi baju kami berubah. Disebelah kanannya gedung ini masih jurang. Konon katanya, (konon lho..) beberapa tahun lalu ada peristiwa kecelakaan yang tidak dekat (jauh dong?!) dengan jurang sekitar situ. Disitupun juga dekat dengan gunung salak, tau kan pesawat Sukhoi yang pamer kecanggihan? semua penumpang tewas karena menabrak lereng gunung salak. Itu sebabnya pilotnya tidak baca “bismillah” sebelum terbang. Yaiyalah, orang Rusia kan atheis.

Menurutmu, apa aku juga mengalami peristiwa mistis? Iya! Kasih tau nggak ya... begini saat solat malam sekitar jam 2 pagi, bangun sendirian dan ketika keluar dari kamar mandi, anehnya anjing punya BNN yang dilepas menggonggong kearahku dari jauh. Padahal biasanya tidak, dari jarak 50 meter-lah, si anjing dibawah dan aku diloteng. Menurutku dari perspektif si anjing ada yang mengikutiku dari belakang Cuma sampai pintu kamar doang. Dan ternyata setelah sampai Kuningan si Nipah (pengalaman prajab tahun lalu) bahwa kamar mandi itulah yang paling serem (eaa). Lucu juga kan? Tapi percaya deh teman.. kita makhluk ciptaan Allah yang paling sempurna kok.. nggak ada yang harus ditakutkan selain Allah.. ya kan..

Piknik ke Kebun Raya Bogor
Inilah pelepasan stres bagi kami semua diakhir waktu yang padat dengan kegiatan KBM dan baris berbaris. Ya! selang sehari setelah uian tertulis yang mengambil porsi penilaian 40% dari keseluruhan, kami yang angkatan 5 menghabiskan waktu tanggal merah di kebun raya Bogor yang scara berdekatan langsung dengan istana kepresidenan Bogor. Berikut ini liputan pas-pasannya, hehe...



Awal yang Indah Untuk Masa Depan Yang Cerah
Judul diatas merupakan titik dimana kami mengakhiri masa 24 hari diklat prajab di balai Lido. Ada 2 hal utama disini yaitu Inagurasi dan pembagian sertifikat. Malam inagurasi berlangsung menarik karena dikemas dengan cara kreatif. Semua gembira dan terharu dalam acara ini.
Dan alhamdulillah-nya pada saat pembagian sertifikat kami semua 100% lulus, walau katanya ada 5 siswa yang mendapat bantuan perjuangan dari manajemen balai diklat karena nilai ujian yang kurang memenuhi syarat.  Anyway, yang penting lulus kan? Double alhamdulillah, penulis juga berhasil menjadi salah satu dari 3 score terbaik seangkatan. Cukup prestatif dan prestis, meski dihari akhir terkena terjangan demam ketika perjalanan Bogor-Jakarta. Untung, prajabnya dah selesai ya..

Walau berakhir, prajab tetap membekas dihati kami, kamipun masih saling bertukar pesan dan kabar dalam grup. Inilah persaudaraan sejati, yang tidak atas dasar ikatan darah, suku, agama, maupun ras tapi kami saling mencintai seperti saudara sekandung (ciee...). Ok, kelihatannya panjang ya.. tapi terlalu singkat untuk merangkum semua pengalaman kami dalam 24 hari prajabatan di Balai Diklat BNN Lido..  Bagi teman-teman seperjuangan saya persilakan untuk memberi tambahan dari tulisan ini bila mana masih banyak yang terlewatkan..
Sampai jumpa lagi dalam kesempatan Diklat yang selanjutnya...




Note: Artikel ini ditulis di 3 kota berbeda (Bogor, Jakarta, Kuningan).

7 komentar:

  1. ahh jadi bernostalgia lagi baca postingan mbak novi...hihiii
    sumpah! aku merinding pas baca bagian lolongan anjing di tengah malam itu...soal ny aku juga sering ke toilet tengah malem.... tp mudah-mudahan ga yaa.... >.<

    semoga ketemu lagi yaa di diklat2 lainnya...
    ditunggu cerita/kisah lainnya yaa ^.*

    BalasHapus
  2. thank you buat testimoninya teh welly.. kumaha? dah bisa bahasa sunda belum? hehe
    amin.. smoga kita bisa ketemu lagi didiklat selanjutna ya..
    oke.. sip deh

    BalasHapus
  3. maaf sebelumnya,saya menemukan blog anda via google. salam kenal mbak novy. saya ade cpns bnn 2014 boleh tidak saya bertanya pengalaman prajab bnn? saya mau bertanya prajab bnn itu dimulai kapan ya setelah penerimaan? Terima kasih mba.

    BalasHapus
    Balasan
    1. sebelumnya saya ucapkan selamat telah bergabung dikeluarga besar BNN.
      ok, yang saya ceritakan diatas semoga turut memberikan bayangan prajab yang akan dihadapi nanti. untuk masalah waktu saya tidak bisa memastikan. sebab, kalo berdasarkan pengalaman saya pemberkasan bulan januari, prajab bulan mei, dan masuk satker mulai bulan juni pd th 2014 jg. sedangkan berdasar pengalaman senior saya cpns 2012, mereka abiz pemberkasan masuk satker dulu baru ditahun 2014 awal melaksanakan prajab.

      analisa sy, untuk cpns 2014 pelaksanaanny mirip yg 2012. krn spt itu mmg idealnya. tp utk realisasiny, kita liat aja. yg ptg kan udah ketrima, hehe

      Hapus
  4. permisi mba novi.
    saya januar mau bertanya kalau habis pemberkasan itu kan disuruh menunggu ke tahap prajab dari mana atau dari sumber mana mba bisa tahu kapan waktunya prajab?
    apakah lewat telepon atau lewat surat kerumah mba?
    terima kasih sebelumnya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. sumbernya pasti dari bnn pusat. akan dihubungi lwt telepon jd pastikan no. hp yg ditulis pas pemberkasan km hrs sll aktif. tahunya ya pas dihubungi kpn siap2 berangkat. ok? smoga menjawab pertanyaan. sama2

      Hapus