My Story Beneath of Hidden Treasure

Post Top Ad

Minggu, 13 Oktober 2013

Kosmetik Halal, Cara Optimal Untuk Cantik Luar Dalam

Kosmetik merupakan perlengkapan yang tidak dapat terpisah dari kehidupan perempuan dan kesehatan kulit. Baik sifatnya kosmetik yang berfungsi untuk perawatan maupun untuk mempercantik penampilan. Itu sebabnya  sebagai konsumen, aku dituntut cerdas dalam memilih produk kosmetik yang berkualitas. Mengingat Islam sebagai agama yang kuyakini, kosmetik yang berkualitas berarti tidak cukup yang berasal dari bahan alami saja. Namun, halal atau tidaknya sebuah produk juga tidak kalah penting untuk kuketahui.  Lalu seperti apa caraku untuk memilih kosmetik halal?



1.       Memperhatikan Komposisi Bahan Utama
Tidak ada cara mudah untuk membedakan halal dan nonhalal. Bahan-bahan turunan yang digunakan sudah sedemikian kompleks, sehingga selain bahan halal dan nonhalal, ada bahan-bahan yang dikategorikan sebagai mashbooh, atau perlu ditelusur lebih lanjut (questionable). Namun secara umum, bahan utama dari tumbuhan atau Botanical ingredient, (herbs, roots, flowers, fruits, leaves, seeds) secara natural adalah halal, kecuali yang telah tercampur dengan enzim dari hewan.

2.       Tidak Selamanya Produk 100% Alami itu Halal
Produk yang diklaim 100% berasal dari bahan alami, juga tidak menjamin kehalalan produk tersebut, karena ekstrak hewan juga termasuk alami. Terlebih, sekarang produsen kosmetik semakin lihai menggunakan istilah tersembunyi, seperti "protein", untuk menggantikan "plasenta".
Berikut ini beberapa nama teknis dan nama paten yang biasa terdapat dalam komposisi kosmetik. Secara umum, bahan-bahan ini dikategorikan mashbooh, karena biasanya berasal dari hewan: allantoin (alantoin), asam amino, cholesterol, kolagen, colours/dye, cystine (sistina), elastine, gelatine (gelatin), glycerine (gliserin), hyaluronic acid (asam hialuronat), hydrolysed animal protein, keratin, lanolin, lypids, oleic acid (asam oleat), stearic acid (asam stearat), stearyl alcohol, tallow (lemak hewan), vitamin A.

3.       Bersertifikasi Legal
Pilihlah produk kosmetik yang legal, hal ini ditunjukkan dengan dicantumkannya nomor pendaftaran di Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Kode pendaftaran untuk produk kosmetik lokal adalah CD, sedangkan untuk produk impor memiliki kode CL.

4.       Memperhatikan Nama dan Alamat Produsen
Nama dan alamat jelas produsen harus jelas tercantum pada label kemasan yang mengindikasikan mudahnya akses bagi konsumen untuk memperoleh informasi lanjutan mengenai produk bersangkutan.  Termasuk mempertanyakan halal tidaknya produk yang mereka produksi.


5.       Hindari Produk yang Komposisinya Terindikasi Non-Halal
Walaupun pada dasarnya kosmetik dan produk perawatan tubuh sifatnya berbeda dengan makanan (tidak masuk ke dalam tubuh secara langsung),namun hukumnya tetap non-halal (mashbooh/haram). Terutama produk perawatan kulit seperti serum atau pelembap, karena 60 persen produk tersebut bekerja pada kulit dan masuk ke aliran darah. Apabila produk tersebut mengandung alkohol, gliserin yang berasal dari hewan, atau bahan kimia berbahaya, maka bahan-bahan tersebut akan terserap ke dalam tubuh.

Tetapi ada juga yang hanya bersifat melapisi bagian luar kulit, sehingga mungkin tidak terserap ke dalam tubuh, dan perlakuannya tetap sama. Bahan yang sebaiknya dihindari (telah dinyatakan haram oleh LPOM MUI) adalah Sodium Heparin dan Plasenta. Sodium heparin berasal dari babi, sedangkan plasenta biasanya dari manusia, kambing atau sapi.

6.       Menggunakan Produk Kosmetik yang Dijamin Halal
Periksa  lambang halal diluar kemasannya ketika ingin membeli sebuah produk kosmetik. Bila cap legal biasanya disahkan oleh BPOM, sedangkan lambang halal dinyatakan oleh LPOM MUI. Salah satu contoh produk kosmetik yang dijamin halal adalah Wardah. Produk Wardah mengandung bahan baku yang aman dan halal, diciptakan untuk kenyamanan dan ketenangan wanita yang meggunakannya.


Aku sebagai Wanita Indonesia bisa jadi telah mengadopsi dinamika kemajuan dunia, namun aku tak pernah meninggalkan nilai budaya Timur yang santun. Sebagai wanita Wardah, kosmetika tidak hanya untuk tubuh akan tetapi juga untuk jiwa.  Kecantikannya membuat aku merasa mencintai diri sendiri, sebanyak dan sedalam aku mencintai orang-orang di lingkungan sekitarnya. Menjadi cantik dapat dilakukan oleh siapapun dengan mudah. Namun sekaligus memberi inspirasi, harus tulus berawal dari hati. Inilah gayaku, karena Halal is My Life!

Semoga blog tentang pengalamanku memilih kosmetik ini bermanfaat buat kamu yang ingin cantik optimal luar dalam dengan kosmetik halal ya....
Untuk dapat melihat beberapa produk halal lainnya baca artikel Kosmetik dan Jamu yang Halal Berpengalaman

 

  Sumber:
http://www.wardahbeauty.com/id/
http://www.muslimconsumergroup.com/cosmetic.html.




5 komentar:

  1. aku juga rekomendasikan wardah gan buat biar terlihat cantik alami dengan halal.

    BalasHapus
  2. suka sebagai lihatnya , orangnya cantik, pastinya pintar . bersyukurlah teteh. semangat buat artikel yang bermanfaat

    BalasHapus
  3. iya jangan salah kalau pilih produk baca referensinya dulu :)

    BalasHapus